Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan massa aksi protes pembakaran bendera dengan kalimat Tauhid dari Masjid Istiqlal lebih padat dibandingkan dengan aksi serupa yang digelar Jumat (26/10) lalu, dimulai dari tempat yang sama.

Berdasarkan pantauan di sekitar Masjid Istiqlal Jakarta pintu selatan, Jumat, tampak jumlah kendaraan roda empat dan roda dua yang diparkir di halaman masjid lebih banyak ketimbang minggu lalu.

Pergerakan massa yang keluar masjid untuk mengarah ke pusat lokasi aksi di kantor Kemenko Polhukam juga lebih banyak dibanding aksi yang sama pekan lalu.

Lalu lintas di sekitar Masjid Istiqlal seperti Medan Merdeka Timur, Medan Merdeka Selatan, dan Tugu Tani juga sangat padat yang menyebabkan kemacetan.

Ditambah lagi banyaknya aktivitas pedagang yang menggelar lapak di trotoar sekitar Masjid Istiqlal atau bahkan memakan badan jalan jalur khusus TransJakarta.

Pedagang yang menggelar lapak untuk berjualan berbagai atribut aksi seperti bendera, topi, ikat kepala berkalimat tauhid terlihat lebih banyak dibandingkan pekan lalu.

Bahkan kali ini muncul pedagang yang menjual peci, baju muslim, hingga minyak wangi. Selain itu pedagang makanan dengan menggunakan gerobak juga lebih banyak.
Pedagang atribut, baju muslim, hingga pedagang makanan menggelar lapak di trotoar depan Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (2/11/2018). (ANTARAnews/Aditya Ramadhan)

Jika pekan lalu pedagang yang berjuala hanya di sekitar mulut gerbang masjid, kini pedagang memenuhi trotoar sekitar masjid hingga mengarah ke Stasiun Gambir.

Massa aksi mulai bergerak dari Istiqlal usai shalat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB dan masih bergerak hingga saat ini.

Massa aksi tersebut hendak menyampaikan aspirasi terhadap pembakaran bendera berkalimat tauhid yang terjadi di Garut Jawa Barat.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018