Smesco Indonesia menjadi percontohan kawasan destinasi wisata dan belanja halal
Jakarta, (ANTARA News) - Smesco Indonesia ingin dan bertekad menjadi pusat pemasaran UKM halal di Indonesia seiring pemberlakuan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal pada 2019. 

“Smesco Indonesia menjadi percontohan kawasan destinasi wisata dan belanja halal. Kemarin sudah diresmikan Familymart yang ke-104 di Jakarta yang berada di Smesco. Saya ingin halal jadi percontohan, mudah-mudahan diikuti oleh yang lain,” kata Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) selaku pengelola Smesco Indonesia Emilia Suhaimi di sela acara Indonesia Halal Expo 2018 di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, untuk menjadi pusat halal yang perlu dilakukan Smesco Indonesia adalah dengan memberi edukasi tentang produk halal terhadap UKM. 

Beberapa edukasi misalnya tentang produk halal yang harus menerapkan standar thoyib atau berarti sehat, aman, nyaman, manfaat, serta ramah terhadap lingkungan (eco-friendly). 

“Konsep halal bukan hanya untuk makanan, tetapi juga barang dan jasa lainnya, juga halal bukan hanya bahan tetapi menyangkut proses yang dilakukan,” sambung Emilia.

Emilia mengatakan halal dan thoyib bisa menjadi sumber daya saing dimana produk yang dihasilkan menjadi terdiferensiasi, memiliki nilai tambah, dan merespon tuntutan segmen konsumen.
Dengan kata lain bahwa konsumen mempunyai pilihan produk yang lebih banyak di era pasar terbuka.

“Pengertian thoyib ini berkaitan dengan proses produksi apakah sudah menerapkan standar produksi yang bersih, dan higienis atau belum,” kata Emilia.

Ia menyadari Smesco perlu melakukan edukasi sehingga UKM melakukan "self assesment" untuk menyadari dan menjadikan halal dan thoyib itu sumber daya saing. 

Edukasi dilakukan hingga dalam kemasan produk UKM, agar mencantumkan tak hanya daftar bahan bakunya, tapi juga proses pembuatan.

“Kelemahan produk UKM kita justru pada persoalan thoyib dibandingkan dengan produk halal negara lain, misalnya Brunei. Produk Brunei lebih diterima oleh pasar Timur Tengah karena proses produksinya sudah thoyib,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), bekerja sama dengan Smesco Indonesia menyelenggarakan pameran halal internasional Indonesia Halal Expo (Indhex) 2018 pada 1 – 3 November 2018, di gedung Smesco, Jl. Gatot Subroto, Jakarta.

Indhex 2018 mengusung tema “Peningkatan Daya Saing UMKM dengan Sertifikasi Halal”. Acara dibuka dilakukan oleh Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, dan dihadiri antara lain Ketua MUI nonaktif sekaligus calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin, Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, perwakilan dari BPOM, maupun Lembaga Sertifikasi Halal Luar Negeri.

Indhex 2018 menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari pameran produk halal dari perusahaan besar yang bermitra dengan UMKM serta para pelaku usaha kecil.  Acara itu juga dirangkai dengan konsultasi dan "coaching clinic" bagi para pelaku UMKM binaan Smesco dan Kementerian Koperasi dan UKM.

Baca juga: Puluhan UKM Indonesia pamerkan produk halal di Malaysia
Baca juga: Pasar halal bagi pelaku UKM masih luas

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018