Tes ini membantu kita melihat di mana bank individu paling rentan dan di mana kelompok bank paling sensitif terhadap risiko-risiko tertentu
Frankfurt (ANTARA News) - Sebanyak 33 bank besar yang diawasi langsung oleh Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi lebih tahan terhadap guncangan keuangan selama dua tahun terakhir, menurut hasil uji ketahanan (stress test) Uni Eropa yang dirilis pada Jumat (2/11).

Uji ketahanan yang diprakarsai dan dikoordinasikan oleh Otoritas Perbankan Eropa (EBA) dan dilakukan bekerja sama dengan Otoritas Kompeten, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Dewan Risiko Sistemik Eropa (ESRB), menunjukkan bahwa rata-rata rasio modal Ekuitas Umum Tingkat 1 (CET1), ukuran kunci dari kesehatan keuangan bank, dari semua 33 bank setelah periode uji ketahanan tiga tahun adalah 9,9 persen, naik dari 8,8 persen dua tahun lalu.

"Terima kasih juga untuk pengawasan kami, bank-bank telah membangun lebih banyak modal, sementara juga mengurangi kredit macet, dan antara lain, meningkatkan kontrol internal dan tata kelola risiko," kata Daniele Nouy, Ketua Dewan Pengawas ECB, seperti dikutip dari Xinhua.

"Ke depan, tes ini membantu kita melihat di mana bank individu paling rentan dan di mana kelompok bank paling sensitif terhadap risiko-risiko tertentu," tambahnya.

Secara keseluruhan, uji ketahanan UE 2018 mencakup 48 bank, mewakili 70 persen aset perbankan di Uni Eropa, sementara tes tidak berisi batas lulus atau gagal yang ditetapkan.

Tujuan dari tes ini adalah untuk menilai, secara konsisten, ketahanan bank terhadap serangkaian guncangan yang merugikan, karena hasil tes tersebut merupakan masukan untuk proses pengambilan keputusan pengawasan dan meningkatan disiplin pasar, menurut EBA.

Baca juga: Bank Sentral Eropa pertahankan bunga acuan
Baca juga: Awas perang global mata uang, kata ECB

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018