Jakarta (ANTARA News) - Rihanna meminta Donald Trump berhenti menggunakan musiknya dalam kampanyenya, dilansir Time, Senin.

Hal itu disampaikan Rihanna lewat Twitter saat mengetahui lagu "Don't Stop the Music" miliknya dipakai untuk kampanye oleh kandidat senat dari Partai Republik Marsha Blackburn di Chattanooga, Tennessee, Minggu.

Kepala biro Gedung Putih, Philip Rucker, memberi tahu Rihanna bahwa lagu hitnya itu muncul di acara tersebut.

"Baik saya maupun orang saya tidak akan mau gabung dalam salah satu kampanye tragis itu," cuit Rihanna membalas pernyataan Rucker. "Terima kasih untuk pemberitahuannya Philip!"

Sebelumnya pada Minggu, Rihanna mendukung kandidat Demokrat Andrew Gillum untuk Gubernur Florida.

"Anda memiliki kesempatan untuk membuat sejarah pemilihan ini," tulis Rihanna di Instagram. "AS hanya memiliki empat gubernur kulit hitam dalam seluruh sejarahnya, dan kami dapat membantu membuat #AndrewGillum jadi yang berikutnya dan yang pertama dari Florida!"

Rihanna bukanlah penyanyi pertama yang protes karyanya dipakai di acara Trump. Pekan lalu, Pharrell William keberatan setelah Trump memainkan lagu "Happy" di sebuah rapat umum di Murphysboro, Illinois beberapa jam setelah penembakan mematikan di sebuah sinagog di Pittsburgh.

Pada bulan Agustus, vokalis Aerosmith Steve Tyler mengirim surat ke Gedung Putih setelah Trump menggunakan lagu "Livin 'on the Edge" tanpa izin pada kampanye di West Virginia.

Tyler sebelumnya pernah meminta Trump dua kali pada tahun 2015 untuk tidak menggunakan lagu hit band-nya "Dream On" selama kampanye kepresidenan.

Baca juga: Artis Amerika ramai-ramai minta penggemar untuk ikut pemilu
 

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018