Jakarta (ANTARA News) - Seakan ingin memperkuat kehadirannya di Indonesia, brand smartphone asal China Honor menambah line-up ponselnya tahun ini dengan Honor 9i yang meluncur pada pertengahan September.

Ponsel yang dibandrol Rp2,599 juta ini menjadi pelengkap segmen pasar Honor yang sebelumnya telah meluncurkan Honor 10 pada bulan Agustus dengan harga Rp6,999 juta.

Mengusung tagline "Beauty All Aorund," Honor 9i memliki tampilan cantik dengan kaca cermin di bagian belakang dan notch pada bagian depan, tak kalah dari pendahulunya dari kelas yang lebih mahal.

Selain desain, Honor 9i juga dibekali dengan spesifikasi, baik dari segi software --sudah dilengkapi dengan Face Unlock -- dan hardware, yang menarik di kelasnya. Berikut ulasan Antara untuk Honor 9i.
 
Tiga pilihan warna Honor 9i (ANTARA News/Arindra Meodia)


Desain
Honor 9i mengusung layar 5,84 inci yang membuat perangkat tesebut nyaman dalam genggaman. Tidak hanya itu, body lengkung pada seluruh ujung juga menambah kenyamanan saat digunakan dengan satu tangan.

Meski berukuran terbilang lebih kecil dibanding perangkat lain yang umumnya kini berukuran di atas 6 inci, Honor 9i telah mengusung layar fullview dengan aspek rasio screen-to-body 19:9 yang membuat tetap untuk menonton video atau bermain game.

Layaknya ponsel kekinian lainnya, Honor 9i, yang memiliki ukuran 149,2mm x 71,8mm x 7,7mm dan bobot 152gram, juga memiliki notch atau poni di bagian depan yang mengemas speaker dan kamera depan 16MP.

Honor 9i juga menawarkan desain yang menggoda pada bagian belakang dengan desain kaca cermin. Desain ini kebanyakan diusung perangkat dengan harga lebih mahal dari Honor 9i -- Huawei nova 3i dan Oppo F9 misalnya, yang dibandrol Rp4 juta-an.

Tak tanggung-tanggung, Honor menghadirkan tiga pilihan warna untuk 9i yaitu midnight black, sapphire blue dan robin egg blue. Antara perangkat dengan kebagian warna sapphire blue yang tampil elegan layaknya ponsel mewah.

Tampilan belakang 9i relatif simpel dengan kamera ganda disematkan pada kiri atas yang disusun secara horizontal bersama LED flash. Honor juga menempatkan pemindai sidik jari di bagian tengah dengan tulisan "honor" di bagian bawah.

Di bagian samping kanan terdapat tombol volume dan tombol kunci, sedangkan pada samping kiri terdapat slot SIM card. Sementara itu, pada bagian bawah terdapat speaker, port audio jack 3.5mm dan port microUSB.
 
(Video review Honor 9i. ANTARA News/Arindra Meodia/Rizky Aulia)

Software
Honor 9i dibekali sistem operasi Android Oreo 8.0 yang dipasangkan dengan tampilan antarmua EMUI 8.0.

Launcher bawaan Huawei tersebut terbilang simple tanpa banyak variasi yang biasanya justru hanya membebankan kinerja RAM. Perpindahan screen pun terasa cepat.

EMUI 8.0 menghadirkan beberapa aplikasi pre-instal, yang juga dimiliki oleh perangkat Huwei, mengingat Honor merupakan sub-brand smartphone dari Huawei mobile.

Beberapa diantaranya adalah aplikasi HiCare untuk layanan purna jual, aplikasi Ride Mode yang dapat digunakan saat berkendara, serta aplikasi Honor yang terhubung dengan situs resmi Honor untuk mengetahui produk terbaru Honor.

EMUI 8.0 juga membawa fitur menarik seperti penggunaan satu tangan One-handed UI dengan menggeser home button ke kanan untuk tampilan mini screen, dan fitur hide notch bagi yang tidak menyukai tampilan poni.

Untuk keamanan, selain pemindai sidik jari, Honor 9i juga telah dilengkapi dengan teknologi pemindai wajah atau yang disebut Face Unlock. Fitur ini memindai wajah dan membuka kunci ponsel setelah mengidentifikasi fitur biologis wajah.

Saat Antara mencoba, fitur tersebut memiliki sensitivitas yang cukup baik -- dapat mengenali wajah meski menggunakan kacamata dan poni. Sayangnya, fitur ini kurang responsif saat proses pemindaian wajah dilakukan di ruangan dengan minim cahaya.
 
Tampilan antarmuka EMUI 8.0 pada Honor 9i (ANTARA News/Arindra Meodia)

 
Hardware
Honor 9i dipersenjatai prosesor Kirin 659 yang merupakan SoC kelas menengah milik Huawei. Dari segi performa, chipset ini disebut-sebut memiliki kemampuan mirip dengan chipset milik Qualcomm, Snapdragon 626.

Diumumkan pada pertangahan 2017, Kirin 659 dibekali dengan delapan inti dengan clock yang lebih tinggi dari pendahulunya Kirin 650 -- empat inti 1,7GHz dan empat inti 2,36GHz.

Kinerja Kirin 659 pada Honor 9i didukung oleh RAM 4GB dan ROM 64GB. Untuk pengujian, Antara menggunakan dua aplikasi benchmark yaitu Antutu Benchmark versi 7.1.0 dan PCMark for Android versi 2.0.3716.

Hasil pengujian dari Antutu menunjukkan skor 88739 -- lebih tinggi jika dibandingkan dengan Vivo V9 yang memiliki skor 766897, namun lebih rendah dari Xiaomi Redmi Note 5 yang mengantongi skor 115141.

Sementara itu, berdasarkan tes PCMark, Honor 9i diberi nilai niai 5025. Dalam hal kinerja baterai, berbekal 3.000mAh, hasil pengujianmenunjukkan bahwa perangkat tersebut mampu berjalan selama 7 jam 31 menit.

Perlu diketahui, aplikasi PCMark mengukur performa smartphone lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pengguna, seperti mengetik, menjelajah di internet, atau pun penyuntingan video.

Sementara, Antutu menguji beberapa hal antara lain 3D, User Experience (UX), CPU, GPU dan RAM.

Sebagai informasi, Honor 9i juga hadir dalam versi RAM 3GB dengan ruang penyimpanan 32GB yang dapat diperluas dengan slot microSD hingga 256GB.
 
Hasil tangkap layar hasil pengujian performa dari Antutu benchmark (kiri) dan PCMark (tengah), serta hasil tes baterai PCMark (kanan) pada Honor 9i. (ANTARA News/Arindra Meodia)


Kamera
Honor 9i dibekali kamera kamera belakang ganda dengan lensa 13MP dan 2MP. Konfigurasi ini menciptakan efek depth-of-field atau yang akrab dikenal dengan istilah "bokeh".

Untuk menggunakan fitur ini, hanya perlu memilih mode "Potrait" dengan ikon mirip manusia yang berada di tengah pada bar bagian atas aplikasi kamera.

Sayangnya, efek bokeh yang dihasilkan terasa kurang natural. Transisi antara objek dan latar tidak begitu mulus, beberapa tempat yang seharusnya masuk dalam efek bokeh bahkan tidak ikut idiburamkan.

Namun, hasil gambar memungkinkan untuk diatur ulang secara manual pada galeri foto. Ini cukup penting mengingat banyak brand smartphone lain yang memiliki fitur kamera ganda juga menghadirkan kemampuan tersebut.

Sementara, hasil kamera belakang tanpa efek bokeh sudah cukup baik. Foto yang dihasilkan memiliki tingkat kejernihan, detail dan ketajaman warna yang bagus.
 
Hasil foto efek bokeh pada kamera belakang Honor 9i. (ANTARA News/Arindra Meodia)
 
Hasil foto kamera belakang Honor 9i tanpa efek bokeh. (ANTARA News/Arindra Meodia)


Untuk selfie, Honor membekali 9i dengan kamera depan 16MP yang dilengkapi dengan fungsi 4-in-1 light fusion yang diklaim mampu meningkatkan sensitisasi dan menurunkan noise gambar.

Saat Antara menjajal, fungsi ini nampaknya berjalan seperti klaimnya -- menghasilkan foto selfie yang lebih jelas, bahkan di lingkungan dengan pencahyaan yang redup.

Kamera depan juga dibekali dengan mode "Potrait." Tidak hanya itu, Honor juga membenamkan fitur "Moving Picture" yang dapat merekam 1 detik sebelum shutter ditekan, sehingga membuat gambar lebih hidup.

Fitur ini juga ada pada kamera belakang, yang juga hadir dengan fitur Wide Aperture dan dilengkapi dengan fungsi beautification.
 
Hasil foto kamera depan Honor 9i tanpa efek bokeh. (ANTARA News/Rizky Aulia)


Kesimpulan
Honor 9i tampil memikat dengan desain kaca, dan juga hadir kekinian dengan notch dan juga teknologi Face Unlock. Namun, ponsel ini tidak cocok bagi mereka yang mengutamakan kamera.

Meski demikian, spesifikasi yang dibawa Honor 9i tidak kalah dari kompetitornya. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, ponsel ini mampu bersaing dengan perangkat lain di segmen Rp2 jutaan.

Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018