Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai keputusan Yusril Ihza Mahendra menyetujui menjadi pengacara capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah langkah tepat.

"Bagi Pak Yusril memilih menyetujui menjadi pengacara capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf yang merupakan capres petahana, bisa sama-sama berkuasa. Pak Yusril juga dapat mengamankan partainya, PBB (Partai Bulan Binatang), yang selama ini sulit masuk Senayan," kata Ujang Komaruddin, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Senin malam.

Ujang Komaruddin mengatakan hal itu ketika diminta tanggapannya mengenai pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut, dirinya menyetujui menjadi pengacara pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dalam menghadapi pemilu presiden 2019.

Ujang Komaruddin menjelaskan, dari pendekatan Joko Widodo sebagai capres petahana, membutuhkan berbagai dukungan untuk memenangkan kembali pemilu presiden, antara lain dengan merekrut tokoh-tokoh yang kritis maupun yang berseberangan pandangan. 

Ujang menyebut beberapa tokoh yang sudah direktrut antara lain, Kapitra Ampera (Pengacara Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq), Ali Mochtar Ngabalin, dan saat ini Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang mantan pengacara capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilu presiden 2014.  

"Tokoh-tokoh kritis yang direkrut ke kubu petahana menjadi penting untuk menambahkan kekuatannya dan sebaliknya melemahkan kekuatan lawan dalam menghadapi, pemilu 2019," katanya.

Bergabungnya Yusril Ihza Mahendra di kubu pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf, menurut Ujang, menjadi penting karena Yusril juga dikenal sebagai pengacara Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan Pemerintah. "Kalau Pak Yusrul menyatakan setuju menjadi pengacara Pak Jokowi dan Ma'ruf, bukan terjadi perpecahan, tapi Pak Yusril merapat kekekuasaan," katanya.

Menurut Ujang, bagi Yusril Ihza Mahendra, kondisi saat ini lebih baik mendukung capres petahana, yang dampak politisnya dpat mengamankan partainya, PBB, yang selama ini sulit untuk berada di Senayan. "Pak Yusril sebagai tokoh utama PBB, tentunya gerbong partainya akan terbawa," katanya.

Baca juga: Yusril setujui jadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin tanpa bayaran
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf Amin benarkan Yusril jadi pengacara mereka
Baca juga: Waketum PBB: Yusril pengacara Jokowi-Ma'ruf, PBB baik-baik saja

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018