Pada dasarnya Indonesia terbuka lakukan perdagangan dengan Pakistan dan sambut baik keinginan itu
Shanghai (ANTARA News) - Meski belum ada perkembangan yang signifikan terkait perundingan Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA),  Indonesia dan Pakistan sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan.

"Pada dasarnya Indonesia terbuka lakukan perdagangan dengan Pakistan dan sambut baik keinginan itu," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada pers di Shanghai, China, Selasa.

Hal itu disampaikan usai melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Pakistan Mohammad Younes Dagha usai pembukaan Forum Bisnis Indonesia-China.

Mendag Enggar mengatakan, Pakistan minta supaya Indonesia mau impor lebih banyak dari Pakistan, mengingat Pakistan selama ini selalu defisit.

Sejumlah isu yang dibicarakan juga menyinggung soal PTA kedua negara yang dinilai Pakistan belum ada perkembangan signifikan.

Diakui Mendag ada tujuh perjanjian PTA kedua negara yang sampai saat ini belum diratifikasi DPR, sehingga agak menghambat perkembangan perdagangan.

"Besok Rabu dalam rapat di Kemenko Perekonomian, akan saya sampaikan masalah ini," kata Mendag.

Pakistan selama ini cukup banyak impor minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia dan dalam pertemuan tadi disebutkan akan membangun pembangkit listrik yang membutuhkan batu bara dari Indonesia.

"Jadi akan ada potensi ekspor baru bara ke Pakistan," katanya.

Baca juga: Indonesia-Inggris sepakat cegah perang dagang AS-China

Baca juga: Mendag akan komunikasikan manfaat keterbukaan ekonomi

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018