Mamuju, Sulawesi Barat (ANTARA News) - Gempa kembali mengguncang wilayah Kabupaten Mamasa pada Selasa dini hari hingga siang, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah, bahkan ada yang sampai memutuskan meninggalkan kota karena khawatir gempa susulan datang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa dengan magnitudo 5,5 Skara Richter pukul 01.35 WIB (02.35 WITA) yang berpusat di darat 12 kilometer tenggara Mamasa pada kedalaman 10 kilometer. Getarannya dirasakan di Mamasa (IV MMI), Mamuju (III-IV MMI), Toraja (III-IV MMI), Polewali (III-IV MMI) dan Majene (III-IV MMI).

"Guncangan gempa yang terjadi tadi sangat terasa, bahkan lebih keras dibanding saat pertama kali terjadi gempa pada Sabtu (3/12)," kata Tompo, seorang warga Kabupaten Mamasa, ketika dihubungi dari Mamuju, Selasa siang.

"Sebagian besar warga meninggalkan Kota Mamasa, termasuk saya bersama keluarga karena masih khawatir akan terjadi gempa susulan," katanya.

Berikutnya, pada pukul 07.25 WIB, gempa dengan magnitudo 3,4 Skala Richter yang berpusat di darat 17,6 kilometer timur laut Mamasa pada kedalaman 10 kilometer getarannya terasa (MMI) II di Mamasa. Gempa dengan magnitudo 4,6 Skala Richter terjadi pukul 10.18 WIB (11.18 WITA) dengan pusat di darat enam kilometer tenggara Mamasa pada kedalaman 10 kilometer. Getarannya dirasakan II-III MMI di Mamasa, dan II-III MMI di Toraja.

Getaran gempa dengan intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI) dirasakan beberapa orang dan membuat benda ringan goyang, getaran III MMI dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seakan ada truk berlalu, dan getaran IV MMI pada siang hari dirasakan banyak orang di dalam rumah dan beberapa orang di laur rumah serta bisa menyebabkan gerabah pecah, pintu dan jendela berderik, dinding berbunyi.

"Gempa terbaru hari ini, yakni pada pukul 12.51 WITA dengan kekuatan 3,3 magnitudo di arah 22 kilometer Tenggara Mamasa dengan kedalaman 10 kilometer," kata prakirawan BMKG Majene Arman.

Ia mengimbau warga tetap tenang namun waspada serta memantau informasi dari otoritas resmi seperti BMKG.

"Kami pastikan bahwa informasi yang menyebar yang menyebutkan bahwa gempa di Mamasa dengan Palu dan Lombok tidak benar. Jadi, ada informasi yang menyebutkan bahwa fenomena gempa di Mamasa sama dengan di Palu dan Lombok dan kami menyatakan bahwa itu tidak benar. Kalau karakternya, yakni pada gempa di Mamasa dan Palu serta Lombok dimana pada gempa susulanya lebih besar dibandingkan gempa utama, itulah yang sama," kata Arman.

Baca juga: Warga Mamasa masih trauma pascagempa beruntun
 

Pewarta: Amirullah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018