Jakarta (ANTARA News) - Wakil Komandan Disaster Victim Identification (DVI) Kombes Pol Triawan Marsudi memaparkan fase identifikasi jasad penumpang Lion Air JT 610 yang pada 29 Oktober jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Di Jakarta, Rabu, ia mengatakan bahwa tahapan identifikasi meliputi fase olah tempat kejadian perkara (TKP), fase postmortem, fase antemortem, dan fase rekonsiliasi.

Pada fase pertama, olah TKP, Basarnas sebagai tim evakuasi bertugas menyisir barang, korban, atau bangkai pesawat. Tahapan itu dilanjutkan dengan fase postmortem yang meliputi identifikasi jenazah atau barang yang ditemukan, yang selanjutnya akan ditangani oleh tim patologi forensik, odontologi forensik, DNA forensik dan ahli lainnya.

Sementara fase ketiga, antemortem, meliputi penerimaan laporan dari keluarga korban dan instansi terkait mengenai data identitas korban yang terdiri atas data primer (sidik jari, gigi, dan DNA), data sekunder (bekas luka, tato) dan data properti (baju, celana).

"DNA jadi bagian yang prosesnya agak lama. Kalau satu data primer itu tadi bisa cocok, maka bisa dinyatakan teridentifikasi. Hanya saja kalau ada yang sekunder yang mendukung maka lebih bagus lagi," jelas Triawan.

Tahapan itu akan dilanjutkan dengan fase rekonsiliasi, pencocokan data hasil pemeriksaan postmortem dan antemortem untuk mengindentifikasi korban.
 
"Di sidang rekonsiliasi kita nyatakan dan kita rilis tiap sore hasilnya," kata Triawan, yang berharap proses identifikasi korban Lion Air JT 610 dapat cepat selesai.

Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa 189 penumpang dan kru pada 29 Oktober jatuh di perairan Karawang.

Sampai saat ini tim pencari sudah mendapatkan 186 kantung jenazah korban dan mengirimnya ke Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto (RS Polri) di Jakarta Timur untuk diperiksa dan diidentifikasi oleh tim DVI Polri. Dari seluruh jenazah yang sudah masuk RS Polri, 44 sudah diidentifikasi.

Baca juga:
Sudah 44 jenazah korban Lion AIr JT 610 diidentifikasi
1.324 personel dikerahkan untuk evakuasi korban Lion

 

Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018