Singapura (ANTARA News) - Bursa Singapura berakhir 0,15 persen lebih tinggi pada perdagangan Rabu setelah hasil pemilu paruh waktu Amerika Serikat (AS) tidak mengejutkan.

Partai Demokrat memenangkan kendali Dewan Perwakilan AS, meningkatkan kemampuan partai untuk memblokir agenda politik dan ekonomi Presiden Donald Trump, dan Partai Republik mempertahankan kontrol atas Senat AS.

Sementara itu, harga minyak mentah diperdagangkan mendekati terendah delapan bulan, karena AS memberikan keringanan sanksi kepada pembeli minyak Iran. Iran mengklaim sejauh ini mereka mampu menjual minyak sebanyak yang dibutuhkan.

Maybank-Kim Eng Retail Research mengatakan secara teknis, dukungan yang mendasari untuk Indeks Straits Times (STI) tetap berada di 2.960 poin, sementara resistensi atas terletak di bagian atas kesenjangan breakdown pada 3.130 poin.

Indeks Straits Times Singapura naik 4,74 poin menjadi ditutup di 3.065,36 poin, dengan volume perdagangan mencapai 1,57 miliar saham senilai 1,17 miliar dolar Singapura. Jumlah saham naik melebihi jumlah yang turun, sebanyak 234 terhadap 173.

China Sunsine naik tiga persen menjadi 1,04 dolar Singapura. Perusahaan melaporkan laba bersih kuartal ketiga melonjak 85 persen menjadi 143,4 juta yuan China, didukung oleh kenaikan valuta asing serta tingkat pajak yang lebih rendah. Pendapatannya naik 22 persen menjadi 775,6 juta yuan China untuk kuartal ini, didukung oleh volume penjualan serta harga penjualan rata-rata keseluruhan bahan kimia karetnya yang lebih tinggi.

BreadTalk turun 1,6 persen menjadi 91 sen Singapura. Perusahaan mencatat laba bersih kuartal ketiga turun 29,2 persen menjadi 2,7 juta dolar Singapura, terpukul oleh biaya awal pembukaan Din Tai Fung di London dan bisnis baru lainnya, serta biaya bunga yang lebih tinggi. Pendapatannya untuk kuartal ketiga naik 2,3 persen menjadi 157,7 juta dolar Singapura, karena pertumbuhan dari atrium makanan dan restoran diimbangi oleh penurunan dalam bisnis roti.

Di antara top gainers, Jardine Matheson naik 0,2 persen menjadi 58,50 dolar AS, sedangkan DBS Group Holdings adalah salah satu dari top losers dengan jatuh satu persen menjadi 23,77 dolar Singapura. (1 dolar AS setara dengan 6,916 yuan China dan 1,37 dolar Singapura).  Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Wall Street menguat ketika investor tunggu hasil pemilu sela AS

Baca juga: Bursa Hong Kong ditutup menguat indeks Hang Seng naik 0,10 persen



 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018