Jakarta (ANTARA News) - Berolahraga bisa dilakukan kapan saja, pagi, siang atau malam, kendati ada waktu-waktu terbaik untuk melakukannya, menurut dokter yang menangani Timnas sepak bola wanita Indonesia di Asian Games 2018, dr. Grace Joselini.

"Kapan saja baik. Tetapi kalau pagi, energinya masih banyak. Ada efek untuk mood jadi baik. Otak bisa menghasilkan hormon serotonin, dopamin, membuat tubuh rileks," ujar dia dalam konferensi pers Sun Life Financial di Jakarta, Kamis. 

Berolahraga di pagi hari juga bisa membuat Anda lebih fokus dan produktif. Hasil studi menunjukkan, orang berusia produktif yang melakukan olahraga dua kali dalam seminggu lebih produktif dari mereka yang tidak melakukan olahraga. 

Bagi mereka yang sudah mulai berlahraga, usahakan melakukannya 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi 30-60 menit.

Baca juga: Olahraga tepat agar nyeri pinggang tak kembali

Bila terasa sulit, mulailah 10 menit dulu, namun tiga kali sesi. 

"Nanti mulai meningkat 15 menit, tetapi dua kali dalam sehari, sampai 60 menit. Bisa pilih renang, angkat beban, jogging, yoga dan lainnya," kata Grace. 

Meluangkan waktu minimal 30 menit per hari untuk berolahraga atau setidaknya beraktivitas fisik dengan intensitas sedang dapat menjaga kesehatan secara umum.

Sebagai langkah awal, olahraga dasar seperti jalan cepat, jogging, serta lari bisa menjadi pilihan tepat. 

Selain mudah dilakukan, jalan dan lari bisa meningkatkan stamina, menurunkan risiko terkena penyakit, meningkatkan metabolisme tubuh hingga melepaskan hormin endorfin yang membuat perasaan lebih rileks. 

Baca juga: Meski sibuk, Arzeti tak pernah tinggalkan olahraga
 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018