Kalau sampai 100 persen (tertutup) berarti ini bukan orang perorang yang tidak mau, tetapi kebijakan partai pasti ada maksud tertentu."
Jakarta (ANTARA News) - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyoroti tertutupnya caleg dari sejumlah partai yang enggan membagikan profilnya di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ini pemilu yang setiap caleg diharapkan dipilih oleh pemilih, apa jadi kemudian kalau caleg ini kemudian menutup diri," kata peneliti Formappi Lucius Karus dalam diskusi "Menakar Kualitas Parlemen 2019" di Jakarta, Kamis.

Menurut Lucius, terdapat kejanggalan apabila profil yang disetor caleg kepada KPU sebagai syarat saat pendaftaran kemudian tercatat tidak memiliki publikasi.

Pihaknya pun mempertanyakan kemungkinan adanya misi khusus dari partai politik yang tidak mau membagikan profil calegnya.

"Kalau sampai 100 persen (tertutup) berarti ini bukan orang perorang yang tidak mau, tetapi kebijakan partai pasti ada maksud tertentu," tutur Lucius.

Apabila rekam jejak caleg yang diajukan partai baik-baik saja, tutur Lucius, semestinya partai tidak menutupi profil calegnya. "Apa segitu buruknya caleg-caleg ini hingga kemudian hal-hal dasar saja tidak mau dipublikasi," kata Lucius.

Ada pun berdasarkan kajian yang dilakukan Formappi pada Agustus-September 2018, partai yang paling tertutup tentang profil calegnya adalah Partai Demokrat yang tidak menyajikan profil seluruh calegnya, disusul Perindo yang tidak membuka profil 550 calegnya.

Padahal keterbukaan profil caleg sangat penting agar masyarakat tahu siapa sosok yang akan memewakilinya di parlemen sebelum memilih.


Baca juga: Formappi perkirakan anggota parlemen baru tidak terlalu bawa perubahan

Baca juga: Formappi: Kasus Taufik Kurniawan gerus wibawa DPR RI

Baca juga: Formappi: Ada persoalan serius pada Pemilu 2019

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018