Sydney (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu pagi, menerima dua kejutan berupa ucapan selamat dan lagu ulang tahun dari para pejabat Australia dan Indonesia, seusai menyaksikan penandatanganan nota kerja sama pelestarian hutan Kalimantan dan iklim, di Hotel Four Seasons, Sydney, tempatnya menginap. Tepat 9 September ini, Presiden Yudhoyono yang lahir di Pacitan, Jawa Timur, tahun 1949 berulang tahun yang ke-58. Tahun lalu, ucapan selamat ulang tahun kepada Kepala Negara diberikan ketika berada di atas pesawat dalam lawatannya ke Jepang. Kejutan berupa ucapan dan lagu selamat ulang tahun dari hadirin itu terjadi ketika pembawa acara tiba-tiba memberikan ucapan selamat ulang tahun seusai Presiden Yudhoyono menyampaikan pidato singkatnya dan menerima sebatang pohon pinus di dalam pot kecil dari Menteri Luar Negeri AUstralia, Alexander Downer. Ucapan selamat ulang tahun yang disampaikan pembawa acara itu diikuti Menlu Downer dan para pejabat Australia dan Indonesia yang hadir sembari bersama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono turut hadir dalam acara itu. Karena sejak awal tak ada agenda khusus untuk merayakan ulang tahun Presiden dalam kunjungannya ke Sydney untuk menghadiri KTT ke-15 Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), tidak ada nasi tumpeng atau panganan lain yang biasa disajikan dalam perayaan ulang tahun. Presiden Yudhoyono kemudian menyalami satu per satu pejabat Australia dan Indonesia yang hadir dalam acara penandatanganan nota kemitraan senilai 100 juta dolar, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Air Australia, Malcolm Turnbull. Di antara anggota Kabinet Indonesia Bersatu yang hadir dalam acara penandatanganan nota kerja sama yang dilakukan Menlu Downer dan Menlu Nur Hassan Wirajuda itu adalah Mensesneg Hatta Radjasa, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dan Mendag Mari Pengestu. Dengan adanya nota "Kemitraan Hutan-Hutan Kalimantan dan Iklim Pemerintah Indonesia dan Australia" senilai 100 juta dolar Australia itu, jumlah emisi gas rumah kaca yang dapat dikurangi selama 30 tahun diperkirakan mencapai 700 juta ton. (*)

Copyright © ANTARA 2007