Jakarta (Antara News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan pembangunan Bendung Karet Kali Perawan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, guna mengurangi risiko banjir di tiga desa Indramayu, Jawa Barat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan selain mengatasi banjir dan intrusi air laut, pembangunan Bendung Karet yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan air atau "long storage".  

"Pembangunan bendung tidak membutuhkan pembebasan lahan karena menggunakan badan sungainya sendiri. Desain dan konstruksinya lebih sederhana dibanding pembangunan bendungan," kata Menteri Basuki saat meninjau Bendung Karet Kali Perawan, Kamis.

Menurut dia, pembangunan bendung karet seperti ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dan efisien untuk pengelolaan air tawar. Selain itu, biaya pembangunannya pun lebih kecil, yakni untuk Bendung Karet Kali Perawan sebesar Rp67,4 miliar.

Pada saat musim kemarau, pintu bendung akan ditutup sehingga menjadi long storage yang bisa menampung air lebih dari 1 juta m3 dan sekaligus mencegah intrusi air laut ke sungai.

Sementara pada musim hujan, pintu bendung akan ditutup hingga ketinggian air mencapai elevasi 1,9 meter, yang kemudian dialirkan ke laut dengan kapasitas 255,18 m3/detik.

Dengan tetap terjaganya debit air di sungai tersebut, nanti dapat digunakan untuk mengairi daerah irigasi seluas 2.307 hektare dan diharapkan dapat membantu peningkatan jumlah panen dari 2 kali menjadi 3 kali panen dalam setahun.

Selain itu, bendung karet ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengairi daerah perikanan air tawar seluas 200 hektar. Untuk mengakomodasi kebutuhan para petani garam, akan dibuat saluran khusus mengalirkan air laut ke tambak-tambak garam sepanjang 1 km.

Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan bendung karet tersebut dilakukan sejak Maret 2017 hingga Oktober 2018. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk.

Bob mengatakan bendung karet dengan pelindung baja sepanjang 22 meter tersebut, memiliki kelebihan pada masa umur pakai karet yang lebih lama karena terlindungi panel baja.
Selain itu waktu untuk menaikkan dan menurunkan muka air lebih cepat daripada bendung karet tanpa panel baja dan dapat dioperasikan sesuai kebutuhan atau elevasi muka air yang diinginkan.


Baca juga: Kementerian PUPR tingkatkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Garut
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018