Sekarang peminat lembaga penelitian dan pengembangan tidak sebanyak dulu.
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati mengatakan minat generasi muda menjadi peneliti semakin berkurang.

"Sekarang peminat lembaga penelitian dan pengembangan tidak sebanyak dulu. Kita lihat sekarang tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tidak sebanyak dulu," ujar Dimyati dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, hal itu dikarenakan minat generasi muda menjadi peneliti semakin menurun. Generasi muda lebih menyukai pekerjaan yang bisa diukur dan hasilnya bisa dinikmati.

"Sementara menjadi peneliti tidak bisa instan. Begitu lulus, maka dia akan mendapatkan pelatihan dulu selama dua tahun, baru bisa menjadi peneliti ," kata dia.

Dimyati menambahkan pihak Kemenristekdikti perlu menyosialisasikan kepada generasi muda, bahwa penelitian membawa manfaat. Sehingga memberikan gairah baru untuk menjadi peneliti.

Salah satu upaya menarik generasi muda tertarik pada sains dengan menyelenggarakan pameran "Science Technology and Art Fair" (STA Fair) yang diselenggarakan pada 14 November hingga 17 November.

Untuk menarik generasi muda pada penelitian, maka penyampaian informasi harus dikemas dalam bentuk yang menarik, artistik dan memiliki keunikan.

Pameran itu, lanjut Dimyati, akan memamerkan hasil penelitian yang didanai Kemenristekdikti. 

"Untuk pameran kali ini, kami mengangkat tema peran riset dan teknologi dalam menjadikan maritim sebagai solusi sumber energi pangan dan energi berkelanjutan," jelas dia.

Untuk menarik generasi milenial, pihaknya juga menggunakan teknologi digital, sehingga para generasi milenial yang datang bisa melakukan swafoto di arena itu.

Baca juga: Peneliti: relawan digital sukses pengaruhi generasi muda
Baca juga: LIPI Dorong Generasi Muda Jadi Peneliti

Pewarta: Indriani
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018