Kereta api sudah membunyikan semboyan 35 (seruling lokomotif) saat melintas di viaduk.
Surabaya (ANTARA News) - Masinis kereta api KRD jurusan Sidoarjo - Surabaya Pasar Turi sudah memberi peringatan saat melintasi viaduk Jalan Pahlawan Surabaya yang berimbas pada jatuhnya beberapa orang saat menyaksikan drama kolosal "Surabaya Membara", Jumat malam.

"Kereta api sudah membunyikan semboyan 35 (seruling lokomotif) saat melintas di viaduk," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko saat dikonfirmasi di Surabaya, Jatim.

Selain itu, kereta api diakuinya sudah mengurangi laju kecepatan sampai 15 kilometer per jam, padahal kecepatan normal di jalur tersebut hanya 30 kilometer per jam.

Sebanyak 11 orang terjatuh dari viaduk Jalan Pahlawan yang merupakan rel kereta api saat menonton drama memperingati Hari Pahlawan 10 November Surabaya, yang diinformasikan dua korban meninggal dunia dan lainnya luka-luka.

Jalur kereta api tersebut, kata dia, merupakan jalur aktif dan setiap hari dilewati kereta api penumpang maupun kereta api barang.

"Sangat berbahaya bermain di jalur kereta api, apalagi di jembatan atau viaduk karena kereta api tidak dapat mengerem mendadak," katanya.

Gatut juga menjelaskan, bahwa sesuai peraturan setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api, termasuk menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain.

Ia merinci, sesuai ketentuan dalam Pasal 181 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian, pada ayat (1) dijelaskan, setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api, menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api, atau menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api.

Kemudian, di ayat (2) tertulis, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi petugas di bidang perkeretaapian yang mempunyai surat tugas dari Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian.*


Baca juga: Polisi olah TKP jatuhnya penonton drama kolosal

Baca juga: Sejumlah penonton drama kolosal terjatuh dari viaduk pahlawan

Baca juga: Drama kolosal "Surabaya Membara" mengangkat Roeslan Abdulgani


 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018