Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor selama musim hujan.

"Pada daerah aliran sungai dan kawasan rawan longsor untuk meningkatkan pemantauan kondisi lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswanta di Yogyakarta, Senin.

"Apalagi intensitas curah hujan cukup tinggi yatu hujan lebat disertai angin. Kami juga terus memantau kondisi cuaca," ia menambahkan.

Ia mengatakan tim reaksi cepat (TRC) BPBD DIY telah disiagakan di sejumlah titik rawan longsor seperti Srunen, kawasan lereng Gunung Merapi; Samigaluh di Kulon Progo; serta beberapa kawasan perbukitan di Gunung Kidul guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya tanah longsor.

Anggota TRC BPBD DIY Juni Putra Nugraha mengatakan titik rawan tanah longsor masih mencakup wilayah Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, dan Nanggulan di Kabupaten Kulon Progo; Kecamatan Gedangsari di Gunung Kidul, Kecamatan Imogiri di Kabupaten Bantul, dan Kecamatan Prambanan di Kabupaten Sleman.

BPBD DIY tahun ini juga sudah memasang perangkat sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul; Desa Selomartani, Sleman; dan Desa Wonolelo, Pleret, Bantul; guna mendukung upaya mitigasi bencana.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) atau aliran massa udara basah berpotensi memicu cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai 10-14 November.

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian wilayah DIY, termasuk Kacamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap, dan Nanggulan (Kulon Progo); Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Ngagglik, Seyegan, Minggir (Sleman); Semin, Ngawen, Gedangsari, Patuk, Girisubo, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Panggang (Gunung Kidul); serta Kretek, Pundong, Imogiri, Dlingo (Bantul); dan Kota Yogyakarta.

"Masyarakat agar mewaspadai potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor," kata Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Agus Sudaryatno.
 
Baca juga:
Gunung Kidul petakan lokasi rawan longsor
BPBD teliti potensi longsor perbukitan Menoreh

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018