Salah satu penerima sertifkasi RSPO setelah berhasil mempertahankan prinsip dan kriteria perkebunan sawit berkelanjutan untuk kedua kalinya pada Oktober 2018.
Kota Kinabalu, Malaysia (ANTARA News) - Sebanyak enam kelompok tani Indonesia menerima sertifikat perkebunan sawit berkelanjutan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada Konferensi Tahunan RSPO ke-16 di Kinabalu, Sabah, Malaysia, Rabu.

Chief Executive Officer RSPO Darrel Webber dalam acara tersebut menyerahkan sembilan sertifikat perkebunan sawit berkelanjutan, enam di antaranya diperoleh dari kelompok tani Indonesia, sedangkan sisanya dari Thailand.

"Kami mengapresiasi para anggota kami atas upaya mereka dan saya berharap kami dapat terus melihat kemajuan seperti ini di sepanjang tahun ini," kata Darrel.

Ada pun dari keenam kelompok tani Indonesia, Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah memperoleh sertifikasi penghargaan dari RSPO karena berhasil mempertahankan prinsip dan kriteria perkebunan sawit berkelanjutan untuk kedua kalinya pada Oktober 2018.

Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah menjadi kelompok tani swadaya pertama dari Indonesia yang memperoleh sertifikasi RSPO pada Juli 2013. Sebelumnya, asosiasi beranggotakan 349 orang, kini telah bertambah menjadi 510 orang dengan lahan tersertifikasi 1.048 hektare. Kelompok tani yang berasal dari Riau ini menjadi pemasok tandan buah segar (TBS) dengan volume 23.000 metrik ton.

Kemudian, kelima kelompok tani lainnya yang baru memperoleh sertifikasi sawit berkelanjutan RSPO adalah Kelompok Tani Sawit Tenera berasal dari Katingan Hilir Kalimantan Tengah, KUD Permai Jaya dari Sumatra Selatan, KUD Mekar Sari dari Sumatra Selatan, KUD Permura dari Sumatra Selatan dan KUD Sungkan Urip daro Musi Rawas, Sumatra Selatan.

Total area bersertifikasi dari anggota RSPO sepanjang 2018 mencakup 3,2 juta hektare (terhitung hingga 30 Juni 2018) tersebar di 16 negara dan mewakili volume produksi tahunan bersertifikat 13,6 juta ton Certified Sustainable Palm Oil (CSPO).

Sementara itu, RSPO mencatat total area bersertifikasi di Indonesia hingga Juni 2018 mencapai 1.555.847 hektare, sedangkan pada tahun sebelumnya periode yang sama mencapai 1.719.606 hektare.

Dalam hal keanggotaan, RSPO memiliki 3.920 anggota di 91 negara per 30 Juni 2018, atau meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah keanggotaan pun bertambah, melampaui 4.000 dari 92 negara pada bulan Oktober 2018 dan menjadi sebuah pencapaian untuk RSPO.
***3***


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018