Denpasar (ANTARA News) - Kejuaraan Tenis Meja Asia Tenggara ke-11 resmi mulai digelar di GOR Merpati, Denpasar, Bali, hingga 18 November mendatang.

Sebanyak 55 atlet dari tujuh negara Asia Tenggara bakal berjibaku dalam lima nomor yang dipertandingkan, demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI), Komjen Pol. (Purn) Oegroseno di sela-sela pembukan kejuaraan, Rabu malam.

"Nomor yang dipertandingan dalam kejuaraan tenis meja kali ini adalah nomor tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri serta nomor campuran," ujarnya.

Indonesia, lanjut Oegroseno, diwakili empat atlet yang terdiri dari dua putra dan dua putri berusia di bawah 20 tahun dalam kejuaraan tersebut.

"Jadi tim Indonesia dalam kejuaraan tersebut mengirimkan empat orang, yakni masing-masing dua orang putra dan putri," ucapnya.

Baca juga: Indonesia turunkan atlet muda pada kejuaraan SEATTA

Baca juga: Apa kabar prestasi tenis meja Indonesia?


Menurut Oegroseno, keempat atlet Indonesia yang diturunkan adalah atlet yang masih berpotensi untuk memenangi pertandingan kejuaraan tingkat Asia Tenggara maupun lainnya di masa mendatang.

Ia meyakini mereka akan berjuang untuk meraih kemenangan di hadapan publiknya sendiri.

"Atlet-atlet Indonesia yang turun di kejuaraan ini merupakan atlet berpotensi untuk memenangkan pertandingan kejuaraan Asia Tenggara," katanya.

Terlebih, mereka sudah pernah mengikuti kejuaraan internasional terbuka, antara lain di Filipina dan Myanmar, sebelum turun ke Kejuaraan Asia Tenggara ke-11.

"Temasuk juga kejuaraan di dalam negeri, seperti kejuaran tenis meja terbuka di Kota Semarang, serta kejuaraan yang diselenggarakan oleh Universitas Terbuka," pungkasnya.

Baca juga: Atlet dorong pemerintah bekukan PP dan PB PTMSI

Baca juga: Tim tenis meja siap ikuti kejuaraan Asia di Tiongkok

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018