Sistem Peringatan Dini tsunami tidak dapat berhasil baik jika hanya bergantung pada kemampuan monitoring gempa dan tsunami
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan sistem peringatan dini tsunami tidak cukup tanpa adanya peningkatan kesiapsiagaan semua pihak.

"Sistem Peringatan Dini tsunami tidak dapat berhasil baik jika hanya bergantung pada kemampuan monitoring gempa dan tsunami, penting juga untuk meningkatkan kesiapan lembaga yang meneruskan peringatan dini tsunami seperti BNPB,  BPBD/Pusdalops beserta SDM-nya untuk selalu berjaga 24 jam, memastikan jaringan komunikasi beroperasi baik," kata Dwikorita di Jakarta, Kamis.

Kesiapsiagaan tersebut penting karena tsunami bisa terjadi malam hari ketika masyarakat tidak dalam kondisi terjaga.

Di sisi lain kesiapan infrastruktur rencana evakuasi seperti shelter evakuasi, jalur evakuasi, dan rambu evakuasi juga penting untuk menjadi perhatian Pemerintah Daerah yang wilayahnya rawan tsunami.

"Belajar dari peristiwa tsunami yang baru saja terjadi di Palu, meskipun BMKG telah mengeluarkan peringatan  dini tsunami, akan tetapi masih ada  banyak banyak korban. Salah satunya karena belum terbangunnya infrastruktur evakuasi di wilayah tersebut dengan lengkap,"  ujar Dwikorita.

Menurut dia, tidak kalah penting untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat. India Ocean Wave 18 (IOWave) exercise menjadi salah satu wadah untuk melatih masyarakat melakukan evakuasi secara mandiri jika merasakan gempa potensi tsunami.

BMKG bekerja sama dengan Indian Ocean Tsunami Information Centre (IOTIC)-UNESCO, mengadakan kegiatan Post IOWave18 Workshop yang diikuti perwakilan 13 negara yang berada di Samudera Hindia yaitu Indonesia, Malaysia, India, Oman, Maldives, Timor Leste, Iran, Pakistan, Mauritius, Australia, Srilangka, Tanzania, dan Thailand.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi IOWave18 Exercise yang dilaksanakan di negara-negara Indian Ocean pada September 2018. IOWave Exercise sangat penting untuk menguji bagaimana skema peringatan dini tsunami bisa berjalan dengan baik dari hulu hingga hilir.

Latihan tidak hanya menguji bagaimana peringatan dini disampaikan dari Pusat Peringatan dini kepada stake holder terkait, tetapi juga melatih kesiapsiagaan masyarakat untuk menguji rencana evakuasi tsunami.


Baca juga: BMKG butuh satelit komunikasi monitoring khusus kebencanaan
Baca juga: Saatnya membangun kembali sistem peringatan dini bencana

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018