Ada tiga kunci yang pertama siaga, tanggap dan galang
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat jadi inspektur apel Tanggap Musim Penghujan Tahun 2018/2019 di wilayah DKI Jakarta mengatakan ada tiga kunci dalam menangani masalah banjir.

"Ada tiga kunci yang pertama siaga, tanggap dan galang," kata Anies di Lapangan Promoter Direktorat Lantas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat.

Siaga yang dimaksud adalah pada apel ini dilakukan untuk? mengirimkan pesan kepada warga bahwa jajarannya dalam posisi siaga dan juga komponen lainnya menghadapi musim hujan harus direspon dengan cepat.

Kemudian untuk tanggap, begitu ada masalah maka bergerak dengan cepat, tidak menunggu masalah terakumulasi.

Selanjutnya perlu menggalang kekuatan yang ada, baik di unsur pemerintah maupun masyarakat. Dengan tiga kunci tersebut diharapkan banjir tertangani, katanya.

"BMKG menyebut musim hujan akan terjadi sampai Maret. Jadi ini waktu kita harus melakukan langkah antisipasi secara rinci dan detil," kata Anies.

Masalah banjir adalah konsekuensi dari curah hujan yang tinggi yang tidak terserap di bumi, katanya.

Dalam catatan Pemprov DKI Jakarta ada 30 titik yang terjadi genangan secara reguler dari tahun ke tahun dan rutin berpotensi hadapi banjir, karena itu perlu untuk mitigasi dilakukan.

"Bukan hanya pengendalian air yang penting, tapi mitigasi atas rekayasa lalu lintas, karena di Jakarta tantangan terbesar adalah pengelolaan pengendalian lalu lintas," kata Gubernur.

Dari 30 titik rawan banjir itu, dia mengajak untuk mulai konsekuensi terhadap lalu lintas, sehingga bukan hanya terkait air, tapi juga warga yang melintas di tempat itu.

Baca juga: Ada lebih 30 titik rawan banjir di Jakarta
Baca juga: Anies Baswedan imbau warga Jakarta tak buang sampah sembarangan




 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018