Jakarta (ANTARA News) - Puluhan organisasi Tionghoa dari beragam profesi resmi mendeklarasikan pengukuhan dewan dan pengurus Perhimpunan Tionghoa se-Kalimantan Barat Indonesia (PTKI).

Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Tionghoa Kalbar Indonesia (PTKI) Darmadi Durianto di Jakarta, Jumat, menyatakan warga Tionghoa berkomitmen untuk merawat  kebhinekaan dan memperkokoh kebangsaan yang saat ini sudah mulai luntur.

Warga Tionghoa juga akan mengawal pembangunan pemerintahan dan menjaga Pancasila sebagai falsafah bangsa dan negara.

Darmadi mengatakan, perhimpunan Tionghoa Kalbar ini lahir bukan untuk  kepentingan politik, tapi sosial.

"Akhir-akhir ini kebhinekaan mulai terpecah-pecah. Kebhinekaan mulai luntur. Terlebih jelang Pileg dan Pilpres 2019 sehingga perlu dirajut kembali. Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat Indonesia (PTKI) akan merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjaga NKRI yang lebih baik,” kata Darmadi yang juga anggota DPR RI ini.

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, ada 60 organisasi Tionghoa yang tersebar di Kalbar. Dengan deklarasi PTKI itu, maka organisasi Tionghoa Kalbar menjadi satu gerakan skala nasional.

Dikatakannya, PTKI hadir untuk memperkokoh kebangsaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kalau dulu warga Tionghoa Kalbar selalu mengadakan kegiatan masing-masing. Sekarang putra dan putri Tionghoa kami satukan untuk merayakan hari Natal dan Imlek secara bersamaan dengan skala nasional," ujarnya.

Menurutnya, kini saatnya pemuda dan pemudi Tionghoa berani tampil untuk merajut kebhinnekaan. Warga Tionghoa harus bisa berkiprah untuk membangun bangsa dan negara di segala sektor, baik sosial, budaya, hukum dan olah raga termasuk di dunia politik.

"Kami ingin menjadi penggerak bangsa dalam membangun bangsa. Ini bagian dari sumbangsih kami buat bangsa dan negara. Kami akan menghimpun semua kekuatan dan potensi putra putri terbaik Kalimantan  Barat untuk mengimplementasikan visi melalui bidang ekonomi, sosial, budaya, pemuda dan olahraga serta hukum dan politik," katanya.

PTKI, kata dia, untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia putra putri Kalimantan Barat di era globalisasi agar mampu bersaing dalam berkontribusi memajukan bangsa dan negara.

"Untuk menumbuhkan budaya gotong royong, musyawarah mufakat dan  menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme dalam rangka merawat nilai-nilai kebhinnekaan di tengah keberagaman," tambahnya.

Senada dengan Darmadi, Ketua Umum PTKI Rudi Halim berharap PTKI bisa menjadi garda terdepan untuk memperkokoh kebangsaan dan membantu pemerintah dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.

"PTKI hadir untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat agar
bertanggung jawab menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Ini adalah bagian dari untuk menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Pancasila," tuturnya.

Rudi menambahkan PTKI akan mengawal pembangunan nasional untuk kepentingan rakyat dan membangun kemandirian ekonomi rakyat.

"Keadilan sosial harus dirasakan semua elemen masyarakat Indonesia. Pancasila harga mati," katanya.

Baca juga: Tahun Baru Imlek warga Tionghoa pererat persatuan
Baca juga: Warga keturunan Tionghoa berharap kerukunan Indonesia terjaga




 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018