Jakarta (ANTARA News) - Lembaga survei KedaiKOPI mendapati, status ekonomi yang tinggi justru lebih tidak toleran dibandingkan masyarakat kelas bawah.

Berdasarakan hasil survei yang dirilis Jumat, masyarakat dengan pengeluaran rata-rata rumah tangga di atas 5 juta rupiah, hanya mendapati skor 1,84 dari skala 1 sampai dengan 5. Sementara masyarakat dengan pengeluaran rumah tangga di bawah Rp500 ribu justru paling toleran dengan skor 2,52.

"Hasil analisis statistik justru menunjukkan kecenderungan yang tidak seiring dengan teori, di Indonesia semakin tinggi status sosial ekonomi justru semakin tidak toleran," kata peneliti KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, dalam rilis survei memperingati hari toleransi sedunia.

Menurut Kunto hal ini bisa disebabkan oleh rasa berhak mendapatkan segalanya yang mengakibatkan tipisnya toleransi.

Survei tersebut berdasarkan perhitungan pengeluaran rata-rata rumah tangga per bulan melingkupi makan, minum, sekolah, transport, listrik, air, pakaian. Tidak termasuk tabungan, pembelian barang mewah/elektronik dan cicilan rumah.

Survei mendapati, masyarakat dengan pengeluaran rumah tangga di bawah 500 ribu justru paling toleran dengan skor 2,52, diikuti dengan masarakat dengan pengeluaran Rp500 ribu - Rp 1 Juta dengan skor 2,44. 

Tingkat toleransi masyarakat dengan pengeluaran Rp1 juta - Rp1,5 juta mendapatkan skor 2,16 persen, masyarakat dengan pengeluaran Rp1,5 juta - 2 juta mendapatkan skor 2,05.

Tingkat toleransi kembali meningkat pada masyarakat dengan pengeluaran rumah tangga Rp2 juta - Rp2,5 juta yang mendapatkan skor 2,06, kemudian masyarakat dengan pengeluaran rumah tangga 2,5- 3 juta mendapatkan skor 2,09. Masyarakat dengan pengeluaran rumah tangga Rp3 juta-Rp3,5 juta mendapatkan skor 2,33.   

Tingkat toleransi masyarakat kembali menurun pada masyarakat dengan pengeluaran Rp3,5 juta - Rp4 juta dengan skor 2,16. Masyarakat dengan pengeluaran Rp4 juta-4,5 juta memburuk dengan skor 1,85 persen.

Tingkat toleransi masyarakat dengan pengeluaran Rp4,5 juta - Rp5 juta lebih baik dengan skor 2,35. Namun pada masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp5 juta justru anjlok di skor 1,84 persen. 

Sementara itu, survei nasional KedaiKOPI tentang toleransi dilakukan di 34 propinsi pada 12 – 27 Maret 2018 terhadap 1.135 responden dengan responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang dipilih dengan menggunakan teknik multistage random sampling dan margin of error 2,97 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Hasil survei juga diboboti sesuai parameter populasi BPS (sensus 2010) untuk usia, jenis kelamin, dan perkotaan. 

Baca juga: Sultan minta masyarakat tumbuhkan rasa saling percaya
Baca juga: Survei LSI: Toleransi Keberagaman Menurun
Baca juga: Toleransi antarumat beragama merosot
Baca juga: Survei: Toleransi Indonesia lebih tinggi dibanding Malaysia

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018