Jakarta (ANTARA News) - Saat ini tren automasi, penggunaan  artificial intelligence, dan analisa big data untuk menunjang kinerja sedang berkembang dengan gencarnya. Utamanya di industri ritel.

JD.com adalah salah satu perusahaan ritel yang memanfaatkan teknologi automasi di berbagai lini bisnisnya mulai dari logistik hingga toko-toko offline-nya.

gudang canggih

Sistem logistik yang efektif dan efisien dinilai menjadi faktor penting bagi JD.com untuk menjadi sebuah perusahaan e-commerce yang besar.

JD.com sebagai salah satu e-commerce global asal China kini memiliki 500 gudang atau warehouse yang sebagian di antaranya sudah mengaplikasikan teknologi automasi menggunakan robot sementara satu gudang di Shanghai sudah sepenuhnya ditangani robot.

salah satu gudang yang menerapkan automasi adalah gudang sorting center di Beijing. Berukuran 4.000 meter persegi, gudang memanfaatkan robot untuk menyortir barang-barang pesanan dari gudang di tujuh wilayah China untuk dikirim ke sejumlah daerah pemesan.
 

Gudang tersebut terdiri atas dua area pemilahan, area penyortiran barang secara manual yang ditangani pekerja manusia yang menangani paket-paket ukuran besar, dan area penyortiran barang secara otomatis dengan bantuan robot yang menyeleksi paket-paket kecil dan memasukkannya dalam karung-karung sesuai dengan daerah tujuan.

Supervisor Warehouse Processing Center JD Logistics di Beijing, Liu Bo menjelaskan gudang itu mampu menyortir 17.000 paket setiap jamnya yang akan dikirimkan ke hampir 449 kota tujuan di wilayah utama China.

Untuk mengerjakannya, setiap hari ada 800-an karyawan yang melakukan penyortiran hingga membawanya ke kendaraan pengirim barang. Mereka bekerja di dua shift jam kerja.

"Cara kerja robot penyortir ini dengan membaca sensor di kode bar yang tertera kota tujuan paket, begitu mesin membaca kode kota tujuan maka akan ditentukan paket masuk karung yang mana," kata Liu Bo di beijing, China, Senin (12/11).

Dia mengklaim: "Tingkat akurasinya hampir 100 persen."

Untuk kode bar yang tidak terbaca sensor atau rusak akibat hal-hal teknis, paket akan masuk ke keranjang khusus yang kemudian diperbaiki kerusakannya dan masuk kembali ke mesin sortir tersebut.
 
Liu Bo menyebutkan selama periode festival belanja online Single Day JD.com dari 1-11 November 2018, volume barang yang harus disortir meningkat dua kali lipat dari hari biasa, sehingga jam kerja secara fleksibel dibagi menjadi tiga shift dengan durasi 8 jam setiap shift.

Selain pemanfaatan Artificial Intelligent berupa robot penyortir barang, yang menarik di JD Logistics adalah kendaraan operasional-nya yang hampir semua menggunakan tenaga listrik, terdiri atas 300 truk dan mobil pikap.

Di halaman JD Logistics yang luas ada sejumlah mesin pengisian baterai mobil listrik sehingga memudahkan pengisian sendiri oleh pengemudinya.

fitur AR/VR di JD.com styling station

JD.com menggunakan AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) dalam salah satu fitur make up-nya yang disebut "styling station". Itu disebut memudahkan pelanggan untuk mencoba kosmetik di wajahnya tanpa perlu repot-repot pakai make up yang sesungguhnya sehingga mereka bisa melihat efek make up itu di wajah mereka sebelum membeli.
Seorang calon pembeli mencoba make up di perangkag AR/VR di offline store JD.com (ANTARA News/Ida Nurcahyani)


Selain untuk make-up, AR/VR juga dipakai JD.com untuk menjual baju dan bawahan di lini fashion mereka.

Hanya dengan berdiri di depan layar dan menggerak-gerakan tangan maka calon pembeli bisa menjajal gaya yang berbeda-beda.

Fitur menjajal make up juga tersedia di aplikasi JD.com sehingga setelah tahu make up yang pas, calon pembeli bisa membagi foto dirinya menggunakan make up yang diinginkannya kepada teman-temannya.

Hal itu diyakini sangat efektif mendatangkan trafik pelanggan dan meningkatkan penjualan, meski tak disebut berapa angkanya.
Seorang calon membeli mencoba pakaian di perangkat AR/VR di offline store JD.com (ANTARA News/Ida Nurcahyani)


pemanfaatan Big Data

JD.com juga memanfaatkan analisa Big data untuk menarget konsumen dan mempercepat pengiriman barang.

Contohnya, analisa Big Data digunakan JD.com untuk memprediksi keinginan calon konsumen.

"Kita pakai analisa Big Data untuk prediksi ada di daerah mana dan dari kelompok apa. Itu terjadi saat launching dan pembeli pertama iPhone 7. Kita sudah sediakan iPhone di daerah tertentu jadi pembeli bisa menerima pesanan dalam waktu 15 menit setelah transaksi. Kita sudah pasok iPhone ke daerah yang diprediksi akan ada transaksi, jadi barang bisa dikirim dengan sangat cepat," kata Director of International Media Communication Vic Gu.

efisiensi

Corporate VP JD.com, Gloria Li menjelaskan automasi menjadi hal yang penting bagi JD.com untuk bisa menciptakan bisnis yang scalable. Sejak 2016, JD.com fokus investasi di automasi.

"Ke depannya, yang akan lebih banyak kami gali adalah automasi dengan big data, AI, IoT, dan cloud computing," kata Gloria.

Menurut Gloria Li, automasi di JD.com setidaknya punya dua peranan penting; membantu pengguna mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih baik dan mengefisienkan operasional bisnis.
Vice-President, International Communications, JD.com Gloria Li di Beijing, China (ANTARA News/Ida Nurcahyani)

"Automasi juga berperan penting dalam perkembangan komunitas. Kami bisa memanfaatkan data dari sistem logistik, yang karena dikelola sendiri jadi lebih memungkinkan untuk melakukan optimalisasi data. Contohnya di daerah tertentu, apakah minat terhadap seri iPhone terbaru tinggi atau tidak? Kalau iya, artinya kami bisa memberikan pelayanan lebih, misalnya dengan mempercepat pengiriman jadi dalam hitungan menit," katanya.

Automasi, utamanya di gudang JD.com menurut Gloria Li mampu meningkatkan efisiensi sampai sepuluh kali lipat dibanding saat serba-manual.

Meski demikian, penerapan automasi bukan berarti pengurangan tenaga kerja.

"Sebelumnya di gudang JD.com, orang harus mengambil semua barang dari titik A, lalu diproses secara manual di titik B, dan akhirnya dikirim ke konsumen di titik C. Dengan automasi, sumber daya yang ada cukup melakukan satu proses di titik A dan C saja," katanya menjelaskan bahwa setiap pekerja diberi pelatihan untuk meningkatkan skill jadi setiap pekerja bisa meningkatkan kapasitas dirinya.

Gloria Li menambahkan; "Automasi justru bisa memberikan kenyamanan lebih pada para pekerja. Pada proses-proses berat seperti pengangkatan dan pemilahan, robot akan terasa sangat membantu."
Robot menjalankan kantong belanja pesanan pembeli online di toko retail offline JD.com, 7Fresh (ANTARA News/Ida Nurcahyani)


"Saat ini kami memiliki lebih dari 100.000 karyawan dan tetap melakukan perekrutan hingga 10.000 karyawan. Untuk bisa 'lari' lebih cepat, tidak akan cukup hanya dengan menambah jumlah karyawan saja."

Gloria Li mengungkapkan Keuntungan lain penerapan automasi adalah dapat memberikan solusi pada industri yang lebih luas lagi.

"Saat kami sudah berhasil melakukan efisiensi di gudang, maka kita bisa menawarkan solusi kepada banyak pihak seperti brand partner, dan pelaku ritel offline. Kami juga bisa menawarkan solusi," katanya.

Baca juga: Canggihnya X-Mart JD.com tanpa kasir di China

Baca juga: JD.com gunakan big data di supermarket pintar 7Fresh

Baca juga: Single Day, pesanan di JD.ID naik 845 persen

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018