Penajam (ANTARA News) - Sejumlah truk pengangkut sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sempat berhenti beroperasi karena terkendala anggaran operasional yang minim menyebabkan sampah menumpuk di tempat pembuangan sementara.

"Truk sampah sempat berhenti beroperasi beberapa pekan karena biaya operasional tidak ada," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara, Masrani ketika dihubungi di Penajam, Minggu.

Ia membenarkan bahwa pengangkutan sampah sempat terhenti, karena bahan bakar minyak untuk kendaraan operasional pengangkut sampah tidak tersedia.

"Sekarang sudah mulai kami angkut lagi sampah yang ada di tempat pembuangan sementara, karena sudah ada buat bahan bakarnya," jelas Masrani.

Namun pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Buluminung yang biasanya dilakukan dua sampai tiga kali per hari, dikurangi karena keterbatasan anggaran operasional.

"Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dikurangi menjadi satu kali dalam sehari sebab biaya operasional minim," ungkap Masrani.

Keterbatasan biaya operasional pengangkutan sampah tersebut membuat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara terpaksa meminjam dana kepada pihak ketiga.

"Sampai saat ini jumlah utang kepada pihak ketiga mencapai sekitar Rp240 juta untuk BBM kendaraan operasional," ujar Masrani.

Ia menimpali lagi, "sejak Agustus 2018 biaya pengangkutan sampah menggunakan dana pinjaman dari pihak ketiga itu."

Kebutuhan operasional Dinas Lingkungan Hidup mencapai Rp1 miliar per tahun, tetapi pada APBD 2018 hanya disetujui Rp500 juta.

"Kami juga butuh tambahan armada pengangkut sampah sebab dari 14 unit truk sampah yang ada, hanya tujuh yang bisa digunakan," tambah Masrani.*



Baca juga: Pemkot Bekasi lepas puluhan truk sampah DKI

Baca juga: Anies tegaskan sudah tunaikan dana hibah Bantargebang


 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018