Surabaya (ANTARA News) - Kalau dikatakan Tol Pandaan-Malang berbeda tentu akan timbul pertanyaan, apa yang membuat berbeda dengan jalan toll yang lainnya?

Semua tol mungkin sama, menawarkan panjang atau kilometer yang berbeda, serta nilai pembayarannya.

Namun, Tol Pandaan-Malang yang menjadi bagian dari proyek Tol Trans Jawa dan rencananya selesai akhir 2018, berbeda dengan tol-tol lainnya.

Jalan Tol Pandaan-Malang menawarkan pemandangan area istirahat yang terlihat begitu indah karena berhadapan langsung dengan Gunung Semeru di sisi timur, Gunung Arjuno sisi barat, ditambah Gunung Penanggungan.

Tentunya, tol yang akan menjadi bagian vital arus lalu lintas Surabaya menuju Malang ini sudah sesuai dengan harapan kebanyakan penggunanya, yang umumnya arus lalu lintas menuju Malang dengan satu tujuan, yakni wisata.

Tol Surabaya-Malang memang dinantikan sejak lama oleh masyarakat Jawa Timur, khususnya yang memiliki kepentingan di dua kota tersebut. Arus lalu lintas di dua kota itu selalu padat saat memasuki musim liburan atau libur akhir pekan.

Ramainya aktivitas masyarakat Jawa Timur menuju wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) saat musim liburan atau hari Sabtu dan Minggu merupakan hal wajar, sebab wilayah itu satu-satunya tempat wisata favorit keluarga, dan selalu menjadi "jujugan" (tujuan langsung).

Sebagaimana Kawasan Puncak Bogor di Jawa Barat, seperti itulah kawasan Malang Raya di Jawa Timur. Selain memiliki udara segar karena termasuk daerah pegunungan, juga merupakan wisata alam yang murah dan meriah sehingga cocok untuk keluarga.

Rangkaian keberadaan Tol Surabaya-Malang sebenarnya sudah rampung, namun hanya sampai sisi Pandaan. Proyek itu kemudian lanjutan ruas jalan Tol Pandaan-Malang sepanjang 30,63 kilometer masih dalam proses pengerjaan.

Diharapkan jalan tol itu bisa dioperasionalkan mulai Januari 2019 sehingga memperlancar jalur transportasi untuk masyarakat umum maupun industri.

"Awal tahun depan sudah siap dioperasionalkan, tapi untuk bisa digunakan biasanya menunggu peresmian," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Jawa Timur Gatot Sulistiyo Hadi ketika dikonfirmasi di Surabaya.

Hadi mengakui bahwa Tol Pandaan-Malang mempunyai sisi pemandangan yang indah dibandingkan dengan keberadaan tol lainnya. Pihaknya fokus terlebih dahulu pada pembangunan area istirahat di kawasan tol itu.

Pihaknya telah memasang sejumlah lampu penerangan dan memastikan semuanya tersedia dengan lengkap, termasuk rambu atau tanda di sejumlah titik hingga pintu keluar tol.

Tol Pandaan-Malang memiliki empat area istirahat, yakni di KM 8 dan KM 27, masing-masing sisi kiri dan kanan jalan tol.

"Dengan kenyamanan di area istirahat, kami harap bisa dijadikan tempat peristirahatan sejenak. Dan pengendara bisa mematuhi rambu lalu lintas yang sudah dipasang, serta jangan menyetir saat mengantuk karena lebih baik istirahat sejenak di area istirahat daripada terjadi hal tak diinginkan," katanya.





Ditunggu

Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) Agus Purnomo memastikan pembangunan Tol Pandaan-Malang yang banyak ditunggu warga Jawa Timur itu akan rampung Desember 2018.

Tol itu dijadwalkan rampung untuk pembangunan konstruksi awal dan mulai beroperasi pada Januari 2019. Pengadaan lahan saat ini sudah mencapai lebih dari 90 persen dari total lahan yang dibutuhkan.

Hingga kini, pengerjaan konstruksi Tol Pandaan-Malang untuk seksi 1 mencapai 87,157 persen dan seksi 2 mencapai 63,118 persen, seksi 3 sekitar 75,188 persen, seksi 4 sekitar 47,532 persen, dan seksi 5 sekitar 23,112 persen.

Pengerjaan jalan tol yang mendukung ruas Tol Trans Jawa, khususnya dari Malang tersebut, dibagi menjadi lima seksi wilayah, yakni Seksi 1 adalah Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,47 kilometer, Seksi 2 menghubungkan Purwodadi-Lawang sepanjang 8,05 kilometer, Seksi 3 dari Lawang menuju Singosari sepanjang 7,10 kilometer.

Selain itu, Seksi 4 dari Singosari ke Pakis sepanjang 4,75 kilometer, dan Seksi 5 menghubungkan Pakis-Malang ?sepanjang 3,11 kilometer.

Sesuai jadwal, Seksi 4 diperkirakan siap dioperasikan pada Februari 2019 dan Seksi 5 pada Juni 2019.

Jalan tol itu akan memiliki lima pintu keluar, masing-masing di Pandaan sekitar Purwodadi, Lawang, Singosari sekitar Karanglo, Pakis di arah Bandara Abdurahman Saleh, dan Malang sekitar Sawojajar.

Dengan rampungnya Tol Pandaan-Malang tentu saja diharapkan mempercepat akses Surabaya menuju Malang yang bisa ditempuh hanya sekitar satu jam.

Selain itu, pengoperasion Tol Pandaan-Malang akan membawa dampak peningkatan ekonomi bagi pengguna jalan tol serta lingkungan sekitar.

Kalau sekarang dari Surabaya ke Kota Batu untuk liburan bisa ditempuh dalam waktu lima sampai enam jam saat musim liburan, nantinya dengan melewati tol tersebut, kemungkinan tidak sampai satu jam dengan kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam.

Dengan adanya tol, pendapatan pelaku usaha kecil dan menengah, usaha jasa kuliner serta penginapan di sekitar daerah wisata itu akan meningkat.

Jalan tol yang memiliki masa konsesi 35 tahun dengan nilai investasi mencapai Rp5,9 triliun tersebut juga diharapkan memperlancar arus transportasi wisata karena Malang dan Kota Batu memiliki banyak destinasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama setiap akhir pekan.*



Baca juga: Jasa Marga ajak mahasiswa ITS-Unibraw tinjau tol Pandaan-Malang

Baca juga: PP optimistis selesaikan tol Pandaan-Malang tepat waktu


 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018