Surabaya  (ANTARA News) - Pebulu tangkis asal India dan Malaysia turut meramaikan kejuaraan Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier di Surabaya yang digelar pada 19-24 November 2018.

"Penyelenggaraannya di GOR Bulu Tangkis Sudirman dan Sony Dwi Kuncoro Badminton Hall," ujar Ketua Panpel Sirnas Premier, Marsaid, kepada wartawan di Surabaya, Minggu.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Sirnas kali ini menghadirkan sejumlah atlet asal luar negeri, namun khusus seri di Surabaya diramaikan oleh pebulu tangkis empat klub dari India dan dua klub asal Malaysia.

Sedangkan, seri di beberapa daerah yang sudah dilakukan menghadirkan atlet asal Jepang, Thailand, Korea, Filipina, bahkan saat seri di Bali pekan lalu diikuti oleh atlet asal Denmark.

Menurut tim monitoring dan evaluasi Sirnas, Eddyanto Sabaruddin, diikutinya atlet asal luar negeri untuk menambah pengalaman dan jam terbang atlet asal klub-klub Tanah Air.

Selain itu, kata dia, pada seri-seri Sirnas sebelumnya yang tampil pada babak delapan besar ke atas atletnya tidak berubah sehingga bisa diprediksi, tapi dengan adanya atlet dari luar negeri maka kejuaraan akan semakin kompetitif.

"Kami juga mendapat masukan dari klub-klub terkait diikutkannya atlet asing. Apalagi sampai saat ini tak ada atlet asal luar negeri yang bisa juara di kejuaraan Sirnas, maksimal mereka hanya lolos sampai di final," katanya.

Perwakilan PP PBSI dari bidang pertandingan dan turnamen itu berharap penampilan atlet-atlet asal Indonesia semakin meningkat dan bertambah pengalaman bertandingnya di seri penutup Sirnas pada 2018 tersebut.

Sementara itu, pada kejuaraan yang berhadiah total Rp370 juta tersebut diikuti 756 atlet dari 91 klub dan menghadirkan sejumlah pebulu tangkis ternama dari hampir seluruh kelompok usia, antara lain asal klub PB Djarum Kudus, PB Suryanaga Wima Surabaya, Candrawijaya Jayabaya, Sakura Badminton Surabaya dan lainnya.

Rincian jenis pertandingannya, yakni tunggal dan ganda pemula putra/putri usia di bawah 15 tahun (kelahiran 2004 atau sesudahnya), dan tunggal dan ganda remaja putra/putri/campuran usia di bawah 17 tahun (kelahiran 2002 atau sesudahnya).

Kemudian, tunggal dan ganda taruna putra/putri/campuran usia di bawah 19 tahun (kelahiran 2000 atau sesudahnya), serta tunggal dan ganda dewasa putra/putri/campuran. 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018