Jakarta (ANTARA News) - Pelatih klub CLS Knights Indonesia Brian Rowsom menyayangkan kekalahan skuatnya dari tim asal Vietnam, Saigon Heat pada laga perdana mereka di Liga Bola Basket ASEAN (ABL) 2018-2019 di Ho Chi Minh, Vietnam, Minggu (18/11).

Kekalahan CLS terasa pahit karena klub yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur itu sejatinya unggul di akhir tiga kuarter yakni dengan skor 26-20, 51-38 dan 68-60, sebelum akhirnya takluk di kuarter keempat, 80-82. CLS pun gagal membalas dua kekalahan di ABL 2017-2018 dari Saigon.

"Sebenarnya kami bermain bagus sampai kuarter terkahir. Sayangnya, tim tidak bisa mengeksekusi lemparan dengan baik di posisi sangat krusial," ujar Brian, dikutip dari keterangan resmi CLS di Jakarta, Minggu.

Menurut pelatih asal Amerika Serikat (AS) tersebut, skuatnya terlalu banyak kehilangan poin dari lemparan bebas (free throw).

Selain itu, pertahanan CLS dianggapnya longgar karena membiarkan lawan melakukan tembakan tiga angka.

"Kami harus memperbaiki kekurangan kami itu untuk laga berikutnya," tutur Brian.

Center CLS Knights Indonesia Maxie Esho merasa 'sakit' melihat timnya takluk di akhir-akhir pertandingan dari Saigon.

Akan tetapi, dia meminta teman-temannya untuk fokus kepada laga demi laga yang sudah menanti.

"Pertandingan tadi sudah usai. Kami harus fokus menatap laga berikutnya. Saya percaya dengan tim ini," tutur Maxie.

Maxie Esho sendiri menjadi bintang di CLS dalam laga kontra Saigon. Bermain selama 35 menit, pemain bertinggi badan 207 centimeter itu membuat 27 poin dan enam rebound.

Sementara di kubu Saigon, 'big man' mereka Trevon Hughes menjadi yang terbaik dengan catatan 29 poin, sembilan rebound dan lima assist. 

Di laga ABL berikutnya, CLS Knights Indonesia akan menghadapi Hong Kong Eastern di markasnya, GOR Kertajaya, Surabaya, pada Sabtu (24/11).

Baca juga: Jelang liga bola basket ASEAN, CLS harus jaga konsistensi permainan
Baca juga: Pemain anyar CLS Inginkan kemenangan demi suporter

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018