Jakarta (ANTARA News) - Satuan Kerja Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) 2018 untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pelajar Indonesia melalui perfilman sekaligus mencari bibit sineas potensial.

"Untuk menumbuhkan pendidikan karakter. Rasa ke-Indonesiaan tergambar di film, yang sebetulnya kalau kita ajari mereka belum tentu menerima," kata Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Maman Wijaya dalam konferensi pers mengenai GKFP 2018 di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan pemerintah ingin menggunakan ajang tersebut untuk mendukung pengembangan potensi pelajar sekaligus membangun rasa cinta Tanah Air dan kepedulian pada budaya bangsa melalui seni film.

"Melalui film, pelajar bisa memupuk jiwa nasionalisme, patriotisme, gotong royong, kejujuran, integritas, beradaptasi dengan teman, belajar menerima pendapat orang lain. Itu yang kami ingin tanamkan ke siswa melalui film," kata Maman.

Maman mengatakan tahun ini ada 314 sekolah menengah umum dan kejuruan yang mendaftarkan film karya pelajarnya untuk mengikuti Gelar Karya Film Pelajar. "Satu sekolah, satu karya," katanya.

Karya-karya yang masuk kemudian diseleksi sehingga muncul 24 finalis yang terdiri atas 12 karya kategori film dokumenter dan 12 karya kategori film fiksi.

Gelar Karya Film Pelajar 2018 akan berlangsung 22-24 November 2018 di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Acaranya meliputi pameran film pada 22 November, bincang-bincang bersama sineas ada 23 November, serta nonton bareng dan penyerahan penghargaan GKFP pada 24 November.

Baca juga: Angga Dwimas siapkan program literasi film bagi pelajar
 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018