Bekasi (ANTARA News) - Tim kepolisian harus mendobrak paksa pintu berteralis besi menuju ruang utama kontrakan korban yang menjadi lokasi rekonstruksi pembunuhan keluarga Diperum Nainggolan (38) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu siang.

"Kuncinya tidak ada, jadi tersangka HS (Haris Simamora) ini masuk pertama kali dan keluar dari pintu yang sama, namun kunci dibawa pelaku dan hilang sehingga harus kita bongkar paksa," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di Bekasi.

Menurut dia, pintu yang terkunci itu merupakan akses masuk menuju ruang menonton televisi yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan korban.

Usai membunuh Diperum Nainggolan selaku suami, Maya Boru Ambarita (37) selaku isteri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama dan Arya Nainggolan (7) anak kedua, pelaku sempat mengunci pintu sebelum melarikan diri.

Upaya pembongkaran secara paksa teralis dan pintu kontrakan itu berjalan sekitar 10 menit dengan menggunakan palu dan linggis hingga akhirnya terbuka.

Ruang TV itu terkoneksi langsung dengan toko sembako dan penjualan rokok korban yang ada di bagian depannya.

Dalam 37 adegan rekonstruksi yang dijalani tersangka Haris Simamora dan empat pemeran pengganti itu terungkap pelaku membunuh penghuni kontrakan itu menggunakan linggis.

"Sempat ada adegan pemukulan bagian kepala kepada Diperum sebanyak dua kali dan isterinya Maya sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan penusukan sebanyak tiga kali," katanya.

Tersangka juga memeragakan upaya pembunuhan terhadap kedua anak korban dengan cara membekap mulut dan hidungnya hingga kehabisan nafas.

Proses rekonstruksi yang berlangsung selama 2,5 jam itu berakhir pukul 13.30 WIB dan berlanjut ke wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi hingga Garut untuk memeragakan 25 adegan lainnya.

Baca juga: Rekonstruksi pembunuhan Diperum berisi 62 adegan

Baca juga: Haris Simamora disambut hujatan ratusan tetangga korban

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018