Gusmen Heriadi mengeksplorasi kebanggaan akan identitas manusia dan bagaimana kebanggaan tersebut berdampak pada lingkungan
Jakarta (ANTARA News)  – Seniman asal Sumatera Barat yang kini menetap dan berkarya di Yogyakarta, Gusmen Heriadi akan menampilkan karyanya pada ajang pameran lukisan Ciptadana Art Program.
 
Sebagian besar objek yang diangkat oleh Gusmen di dalam karya-karyanya merupakan wujud metafora dari perasaan dan perdebatan mengenai isu budaya dan tradisi dalam kehidupan modern bermasyarakat. Sebagian besar karya yang diciptakan adalah bukti nyata dari beragam impian, tanggapan perihal kehidupan dan pandangan filosofis sang seniman.

Kurator seni pameran Ciptadana Art Program Emmo Italiander menjelaskan Gusmen kerap menampilkan karyanya dalam dua dekade terakhir dan pihaknya sangat antusias untuk dapat menampilkan karya-karya sang seniman dalam pameran tersebut.
 
"Dalam karyanya saat ini, Gusmen Heriadi mengeksplorasi kebanggaan akan identitas manusia dan bagaimana kebanggaan tersebut berdampak pada lingkungan dan kehidupan makhluk lainnya," ujarnya.

"Bagi sebagian besar manusia, status menggambarkan posisi mereka di dalam komunitas dan kehidupan bermasyarakat, baik berupa keberhasilan, pencapaian, ataupun kepemilikan. Bagi hewan, status sifatnya lebih kritis karena menentukan posisi mereka pada rantai evolusi dan kesintasan; terancam, dihargai atau bahkan rentan," tambahnya.

Gusmen, melalui berbagai eksplorasi, mencoba menerjemahkan kondisi manusia. "Saya tuangkan ini ke berbagai lukisan dan karya seni yang akan dipamerkan di Ciptadana Art Program tahun 2018.” 
 
Dikuratori oleh Emmo Italiaander dan Sudjud Dartanto, “DeepSkin – SkinDeep” yang ditampilkan oleh Ciptadana Art Program tahun ini memberi kesempatan bagi para pecinta seni di Indonesia untuk berbagi pikiran, ide, dan impian dengan seniman Gusmen Heriadi. 

Gusmen Heriadi lahir pada tahun 1974 di Pariaman, Sumatera Barat, dan lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) pada tahun 2005.

Pameran dibuka untuk umum mulai Kamis 22 November 2018 hingga Jumat 14 Desember 2018 setiap hari dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore bertempat di Ciptadana Art Space lantai 5 Gedung Ciptadana Center.


Baca juga: Museum Basoeki Abdullah gelar pameran bertajuk "Spirit Potret"

Baca juga: Jejak maestro Rustamadji dalam goresan perupa muda


 

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018