Jakarta (ANTARA News) – Pertumbuhan ekonomi dan bonus demografi Indonesia pada tahun 2045  berkontribusi penting bagi bangsa ini dinobatkan sebagai negara maju. 

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa cukup dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen per tahun yang stabil hingga tahun  2040, maka Indonesia dapat menjadi negara maju. 

“Selain itu, kita memiliki income per kapita di atas 20.000 dolar Amerika per tahun pada tahun 2045, rangking Indonesia itu dapat  berada di antara keempat atau ketujuh dunia. Kalau nomor 4 di dunia itu, berarti, kita berada di bawah China, Amerika, dan India,” ungkapnya. 

Bambang menyebutkan bahwa Indonesia pernah mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen pada tahun 2009 hingga 2012. 

“Ketika itu harga komoditas itu tinggi. Namun, komoditi booming itu berakhir tahun 2013. Dan puncaknya menurun pada tahun 2014 sampai tahun 2015,” imbuhnya. 

Berkaca dari itu, sambung Bambang, Bappenas merevisi pertumbuhan ekonomi yang awalnya diharapkan 7 persen pada tahun 2019. 

“Hal ini menjadi sulit karena sudah dimulai dari dasar yang lebih rendah, hanya 5 persen dan itu berlangsung terus. Kita belum mengerjakan pr besar yakni industrialisasi,” tuturnya. 

Kembali ke ekonomi Indonesia, lanjut Bambang, tumbuh 7 hingga 8 persen pada periode 1990 sebelum tahun 1998. 

“Bukan hanya dua komoditas berupa oil dan gas dan kayu, tapi juga didukung manufacturing. Relokasi manufacturing dari Jepang ke Indonesia. Kita mendapat manfaat dengan ekonomi Indonesia tumbuh. Kontribusi manufacturing 30 persen sumbangan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Kita berusaha recovery dengan era komoditas batu baru dan kelapa sawit karena saat itu global demand naik karen pemintaan china dan India yang haus akan energi,” jelasnya. 

Sehingga, menurutnya, industrialisasi kembali dihidupkan. Selain itu, Indonesia tidak bisa agresif hanya terfokus pada batu baru karena kita bukan negara produsen dan memiliki cadangan batu bara yang banyak. 

“Saat ini juga Indonesia memiliki bonus demografi yang sudah dimulai sejak tahun 2010. Kita akan berada di puncaknya pada tahun 2030 dan paling cepat tahun 2025. Bonus demografi adalah masa emas kita menjadi negara maju. Hal ini pula yang dilakukan Jepang agar ekonominya melesat dengan memanfaatkan bonus demografi,” ungkap Bambang. 

Bonus demografi, sambungnya, mendorong mereka untuk menjadi enterpreneur, sehingga pertumbuhan ekonomi semakin cepat. 

“Tentu saja, keberhasilan pertumbuhan ekonomi didorong pula dengan basis nilai tambah industri pengolahan dan jasa modern,” pungkas Bambang. 
Baca juga: Sri Mulyani dorong pemanfaatan bonus demografi

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018