...saat ini industri pertahanan Indonesia sudah menjadi pesaing bagi industri pertahanan negara lain
Surabaya (ANTARA News) -  Pejabat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menilai Industri pertahanan nasional sudah bisa menjadi pesaing kuat bagi industri sejenis dari negara lain, mengingat kemampuan ekspornya sudah mencapai 284,1 juta dolar AS selama tahun 2015 hingga 2018,

"Untuk penjualan dalam negeri di kurun waktu yang sama mencapai Rp4,5 triliun," ujar Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Laskda Agus Setyadi di sela menjadi pembicara diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.

Ia merinci untuk ekspor angka penjualan sebesar 161 juta dolar AS dilakukan PT Dirgantara Indonesia dengan produk CN-235 sebanyak dua unit ke Senegal, tiga unit NC-212 ke Vietnam, dan dua unit NC-212 ke Thailand.

Kemudian, melalui PT PAL sebesar 86,9 juta dolar AS ke Filipina dengan produk berupa dua unit kapal Strategic Sealift Vessel (SSV).

Selain itu, ekspor PT Pindad dengan produk panser Anoa, kendaraan tempur, senjata dan amunisi untuk memenuhi kebutuhan sejumlah negara di Asia Tenggara, Afrika, UAE, Korea Selatan, Nigeria serta Timor Leste.

"Ekspor yang dilakukan PT Pindad angkanya mencapai 32,6 juta dolar AS," ucapnya.

Tak itu saja, PT Lundin juga melakukan ekspor ke Rusia dan Swedia dengan produk berupa kapal Sea Rider senilai 3,6 juta dolar AS.

Sedangkan, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, industri pertahanan menjual ke TNI AU senilai Rp1,83 triliun, TNI AL Rp1,29 triliun, TNI AD sebesar Rp1,19 triliun, serta Markas Besar TNI yang mencapai Rp180,4 miliar.

Menurut dia, penjualan produk industri pertahanan Indonesia merupakan satu hal membanggakan karena sudah layak dianggap sebagai pesaing sejumlah negara lain di dunia.

"Melihat penjualan tersebut, saat ini industri pertahanan Indonesia sudah menjadi pesaing bagi industri pertahanan negara lain," katanya.

Baca juga: Perusahaan Ceko investasi 100 juta dolar bangun industri pertahanan

Baca juga: BUMN Strategis teken 12 kerja sama terkait industri pertahanan

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018