Bojonegoro (ANTARA News) - Tim SAR gabungan Bojonegoro, Jawa Timur, menemukan korban tenggelam di Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu, atas nama Sutrisno (40) sudah dalam keadaan meninggal dunia, Jumat sekitar pukul 10.00 WIB.

"Korban tenggelam di perairan Bendung Gerak Bengawan Solo sudah ditemukan," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Jumat.

Tim SAR gabungan termasuk Basarnas menemukan korban mengambang tidak jauh dari lokasi tenggelam di "groundsill" di tengah Bendung Gerak.

"Ada 30 personel Tim SAR gabungan dari BPBD, polres, Brimob, Basarnas, juga pihak lainnya yang terlibat dalam pencairan korban selama dua hari," kata dia menjelaskan.

Pemantauan Antara Tim SAR gabungan melakukan pencairan dengan memanfaatkan dua perahu karet di lokasi sekitar korban dilaporkan tenggelam.

"Pencarian korban dilakukan di radius sekitar 4 kilometer korban tenggelam," ucap Anggota SAR Sukirno menambahkan.

Saat ini Tim SAR gabungan membawa korban ke Puskesmas Kalitidu, untuk menjalani visum, sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarganya di Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu.

"Keluarga korban tetap memperoleh santunan Rp2,5 juta," ucap Nadif.

Dari rekaman gambar CCTV di Bendung Gerak, terlihat korban dari Bendung Gerak di sisi Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, dengan membawa peralatan pancing berjalan di atas "groundsill" di tengah bendung. Pada saat korban berjalan terpeleset kemudian tenggelam.

BPBD, kata Nadif, mengimbau masyarakat tidak memancing di lokasi Bendung Gerak, termasuk berhati-hati kalau melakukan aktivititas di Bengawan Solo.

Di lokasi Bendung Gerak terpasang papan pengumuman di berbagai lokasi agar masyarakat tidak masuk ke kawasan Bendung Gerak termasuk larangan memancing, apalagi ada pekerjaan pembangunan "grondsill" termasuk perbaikan pelengsengan bendung yang longsor.

"Saat ini debit air Bengawan Solo cenderung bertambah karena sudah masuk musim hujan, ya masyarakat harus waspada kalau melakukan aktivitas di Bengawan Solo," ucap Nadif menegaskan.

Seorang pedagang makanan di Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Trucuk, Ny. Wisnu, menambahkan para pemancing tetap berdatangan untuk memancing di lokasi Bendung Gerak, meskipun ada kejadian pemancing tenggelam di lokasi setempat.

"Tetap saja pemancing berdatangan, sebab berbagai ikan di Bendung Gerak cukup banyak, seperti jambal, rengkik dan tawes," ucapnya.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup cek pencemaran Bengawan Solo
Baca juga: Seorang warga Ngawi hilang di Bengawan Solo

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018