"Saya sebagai pemain terakhir dan para bek akan lebih konsentrasi menghadapi gempuran pemain Bhayangkara," ujarnya di sela konferensi pers di Surabaya, Minggu.
Sebagai benteng terakhir, ia mengaku ingin membantu tim meraih tiga poin penuh di kandang, terlebih pertandingan yang diperkirakan dipadati puluhan ribu Bonek Mania itu menjadi dua laga terakhir di GBT untuk musim ini.
Kiper berusia 22 tahun itu mengaku belajar dari pengalaman bertanding di putaran pertama di Stadion PTIK karena harus tiga kali memungut bola dari gawangnya.
Pada laga yang berakhir dengan skor 3-3 tersebut, jala Miswar Saputra dibobol oleh Vendry Mofu, Alsan Sanda serta satu gol bunuh diri penyerang Persebaya Rishadi Fauzi.
"Kehadiran Bonek tentu semakin memotivasi kami di lapangan. Di sisa pertandingan kami tak boleh lengah dan harus dapat tiga poin," ucap kiper yang membawa Persebaya meraih juara Liga 2 2017 tersebut.
Sementara itu, pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman meminta pemainnya tak meremehkan Bhayangkara FC meski dalam beberapa laga di kandang selalu meraih kemenangan atas tim papan atas.
Menurut dia, kepercayaan diri yang terlalu berlebihan juga bisa menjadi "boomerang" bagi timnya, sehingga selama 90 menit Rendy Irwan dan kawan-kawan harus fokus di lapangan.
"Secara statistik di klasemen sementara Bhayangkara lebih bagus dari kami, tapi ini di Surabaya dan tak ada alasan untuk tidak menang," kata pelatih yang pernah melatih Persib Bandung dan PSMS Medan tersebut.
Berbekal kondisi fit dari seluruh pemain, kecuali Irfan Jaya yang harus membela timnas Indonesia di Piala AFF 2018, ia yakin mampu memenangkan pertandingan, meski yang dihadapinya adalah juara bertahan musim lalu.
Di posisi klasemen sementara, Persebaya berada di peringkat sembilan dengan raihan 44 poin dari 12 kali menang, delapan seri dan 11 kali kalah. Sedangkan Bhayangkara FC di peringkat empat dengan koleksi 49 poin hasil 14 kali menang, tujuh kali imbang dan 10 kali kalah.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
