Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengingatkan Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) untuk meningkatkan dan melakukan pemberdayaan wilayah pertahanan lantaran dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terus diguncang oleh berbagai kejadian yang mengganggu stabilitas keamanan nasional.
 
"Berbagai aksi separatisme, radikalisme maupun terorisme terus mengancam. Tuntutan tugas Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) semakin berat, khususnya dalam hal pemberdayaan wilayah pertahanan dengan mewujudkan ruang, alat, serta kondisi juang sekaligus kemanunggalan TNI-rakyat yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara," kata KSAD pada pembukaan Apel Komandan Korem dan Komandan Kodim (Apel Danrem-Dandim) Terpusat tahun 2018 di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Kodiklatad, Bandung, Jawa Barat, Senin.
 
Menurut dia, stabilitas keamanan nasional merupakan prasyarat utama dan pondasi kelancaran pembangunan nasional.
 
Jenderal bintang empat ini menyebutkan, dengan semakin dekatnya penyelenggaraan Pemilihan Umum pada tahun 2019 nanti, maka tuntutan tugas tersebut menjadi semakin menantang. 
 
"Sebagai konsekuensi logis dari kodrat TNI untuk bekerja tidak berdasarkan kepentingan politik atau golongan, namun demi bangsa dan negara, momen tersebut merupakan ujian sekaligus pembuktian komitmen netralitas TNI. Kita harus benar-benar memahami bahwa TNI adalah milik nasional, yang berdiri di atas semua golongan," kata Mulyono yang akan pensiun pada Januari 2019.
 
Ia juga mengingatkan, berkaca dari jalannya Pemilu baik Pilpres dan Pilkada dalam beberapa tahun terakhir, semua pihak harus mewaspadai terjadinya peningkatan kompleksitas spektrum ancaman terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019. 
 
"Semuanya harus berkomitmen untuk mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan bebas dari kerusuhan, demonstrasi, unjuk rasa yang anarkis, maupun konflik sosial yang dapat membahayakan Kamnas," tegasnya dalam siaran persnya. 
 
Sinergi dan kolaborasi yang kokoh antara TNI, Polri dan  Pemerintah Daerah (Pemda) serta elemen masyarakat, lanjut dia, merupakan suatu prasyarat mutlak yang harus diwujudkan. 
 
"Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan kecepatan serta ketepatan bertindak dari para Danrem maupun Dandim dalam melaksanakan tugas bantuan kepada Pemda dan Polri," kata Mulyono. 
 
Apel Danrem Dandim Terpusat  tahun 2018 yang mengusung tema "Meningkatkan Profesionalisme Aparat Komando Kewilayahan Untuk Menyukseskan Pemilihan Umum Tahun 2019" diikuti oleh 417 orang.
 
Selain sebagai wadah silaturahmi, kegiatan ini juga untuk memantapkan pemahaman, penyamaan pola pikir, koordinasi, maupun penjabaran atas kebijakan pimpinan TNI AD, sekaligus melakukan evaluasi atas tindak lanjut permasalahan pembinaan teritorial (Binter).
 
"Saya mengharapkan para Dansatkowil mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan Apel (Danrem-Dandim) ini sebagai media untuk menyamakan persepsi, pola sikap serta pola tindak aparat komando kewilayahan dalam rangka meningkatkan kualitas Binter TNI AD," kata Jenderal TNI Mulyono.
 
Dalam kesempatan tersebut, KSAD Mulyono menyerahkan bantuan kepada korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala melalui Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita sebesar Rp 6,5 Miliar serta memberikan penghargaan kepada  juara Lomba Karya Tulis Teritorial diantaranya juara pertama kelompok Perwira Menengah yaitu Dandim 1602/Ende, Letkol Kav Suteja dan kelompok Perwira Pertama yaitu Kapten Inf Th Yosi Wibowo Kristianto dari Pusdik Passus.

Baca juga: Jenderal TNI Mulyono serahkan bantuan Rp9,5 miliar untuk Palu
Baca juga: Presiden hadiri Apel Danrem-Dandim di Bandung
Baca juga: Presiden Jokowi: TNI harus rencanakan program pertahanan keamanan

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018