Jakarta (ANTARA News) - National Aeronautics and Space Administration atau NASA berhasil mendaratkan pesawat antariksa ke-delapan mereka dalam misi Mars, InSight menjejak di planet tersebut hanya dalam tujuh menit, dijuluki "seven minutes of terror".

Setelah enam bulan setengah menjelajah angkasa, InSight mencapai lapisan atas atmosfer Mars sekitar pukul 15.00 waktu Amerika Serikat, misi mereka selama dua tahun ke depan di Mars resmi dimulai.

Dikutip dari laman The Verge, pendaratan di Mars ini cukup rumit, InSight harus menurunkan kecepatan yang tadinya 12.000 mil per jam menjadi hanya 5 mil per jam sebelum menyentuh permukaan planet. InSight secara otomatis melepas parasut supersonik agar mampu mendarat aman, juga mengumpulkan data radar dan menyalakan pendorong, semua harus dalam waktu yang tepat.

Selama pendaratan, dua satelit bernama MarCO  di atas Mars mengumpulkan data dari seluruh kejadian. Satelit ini juga diluncurkan bersama InSight dari California pada Mei lalu.

Satelit MarCO terbang di di atas Mars selama InSight bersiap mendarat, berjarak sekitar 2.175 mil dari permukaan. InSight mengirim sinyal ke MarCO, satelit tersebut memproses, membuka kode kemudian mengirimnya ke bumi. 

Berkat MarCO, insinyur NASA di bumi bisa mendapatkan informasi secara aktual mengenai pendaratan di Mars.

Beigitu InSight menyentuh permukaan, ia mengirim sinyal pertama ke bumi untuk mengabarkan mereka mendarat selamat. Tujuh menit kemudian, pesawat menggunakan radio berdaya besar untuk mengirim sinyal, kemudian memberi peringatan dan akhirnya mengirim ke NASA secara terperinci status mereka.

Beberapa menit kemudian, InSight mengirimkan gambar pertama dari permukaan Mas, berupa gambar daratan tempat mereka tiba.

Bukan hanya MarCO yang bekerja saat InSight mendarat di Mars, ada juga Mars Reconnaissance Orbiter yang mengelilingi Mars dan mengirimkan peristiwa pendaratan ke bumi dalam tiga jam. 

 

InSight juga membuka panel surya mereka selama di mars. Pesawat Odyssey, yang sudah lebih dulu mengorbit Mars, akan terbang di atas InSight untuk mengumpulkan informasi dan memberikannya ke NASA dalam 5,5 jam.

Selama di Mars, InSight akan tetap diam agar dapat mendeteksi setiap getaran di planet tersebut selama Marsquakes, menggunakan gelombang suara untuk mengetahui interor planet itu.

Selama dua hingga tiga bulan ke depan, InSight menggunakan lengan robotik untuk menaruh dua instrumen utama dalam penelitian ini, yaitu seismometer dan paku otonom (self-hammering nail).

Seismometer akan mendeteksi getaran, sementara paku akan mengebor permukaan dengan kedalaman 16 kaki untuk mengukur suhu.
 

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018