Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan pihaknya akan membantu biaya produksi, khususnya terkait fasilitas permesinan hingga 30 persen untuk IKM. 

"Pemerintah memfasilitasi (pembiayaan permesinan) hingga 30 persen untuk mesin buatan dalam negeri, dan 20 persen untuk mesin buatan luar negeri," kata Gati usai menghadiri acara temu bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Tier APM dan Industri Besar di Jakarta, Selasa. 

Fasilitas tersebut, menurut Gati, merupakan upaya pemerintah melalui Kemenperin untuk menguatkan industri IKM agar dapat memproduksi komponen, suku cadang, hingga aksesori yang kualitasnya sesuai standar APM (Agen Pemegang Merek) dan industri besar. 

"IKM tinggal memikirkan sisa 70 persennya. (Pembiayaan) itu bisa didapat salah satunya dari KUR (Kredit Usaha Rakyat), skema bunga KUR relatif rendah," terang Gati.

Ia lanjut menyebut, IKM Komponen Otomotif di Indonesia telah memproduksi berbagai aksesoris mobil dan motor dengan standar APM, dan terus melakukan pengembangan produk komponen yang selama ini dipenuhi oleh pasar impor. 

Nilai impor suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan empat dalam periode Januari hingga Juni 2018 mencapai US$ 2,06 milyar, atau naik 33 persen dari periode sama pada 2017. 

Dengan demikian, Gati menyebut, untuk mengurangi ketergantungan dari pasar impor, di samping bantuan pemerintah, kemitraan perlu dibangun antara IKM dengan APM dan industri besar. 

Dalam kemitraan itu, APM dan industri besar dapat melakukan pendampingan ke IKM terkait produksi komponen dengan kualitas sesuai standar yang ditetapkan. 

Kegiatan temu bisnis "link and match" IKM Komponen Otomotif dengan Tier APM dan Industri Besar di Kemenperin, Jakarta, Selasa menghubungkan setidaknya 100 IKM dengan 19 APM dan perusahaan besar. 

Ratusan IKM itu berasal dari beberapa kota di Pulau Jawa, diantaranya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Bandung, Pasuruan, Purbalingga, Yogyakarta, Tegal, Klaten, dan Sidoarjo.

Di sela kegiatan temu bisnis itu, pemerintah melalui Kemenperin juga memberikan bantuan mesin peralatan ke Koperasi Tegal Manufaktur Indnesia, dan KUB Lingga Purbalingga. 

Baca juga: Kemenperin sebut IKM butuh dua tahun ikuti kualitas APM
Baca juga: Temu bisnis Kemenperin tingkatkan produktivitas 2.000 pekerja
Baca juga: Kemenperin targetkan 45 IKM bermitra dengan industri besar
Baca juga: Kemenperin fasilitasi kemitraan 15 IKM dengan industri besar

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018