Depok (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok terus melakukan sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim) di seluruh wilayah, untuk mewujudkan lingkungan yang hijau di kota itu.

"Penerapan Proklim di sejumlah wilayah harus mulai dilakukan untuk meminimalisir dampak pemanasan global. Saat ini perubahan iklim sudah semakin terasa, kalau bukan dari kita yang menjaganya, siapa lagi," kata Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi DLHK Kota Depok, Eti Yuniarti di Depok, Selasa.

Menurut dia penerapan Proklim dilakukan dengan cara melakukan penanaman pohon hijau di setiap Rukun Warga (RW). Dalam penerapannya semua masyarakat harus memiliki tanaman hijau pada pekarangan rumah mereka.

Selain itu, ujarnya dilakukan juga pembuatan lubang resapan biopori minimal satu di setiap RW. Biopori tersebut dapat menampung air hujan yang nantinya dapat dimanfaatan saat musim kemarau terjadi.

"Tanaman hijau harus selalu dipelihara karena dapat bermanfaat bagi tubuh kita. Ada juga biopori sebagai sumur resapan yang berguna saat musim kemarau," jelasnya.

Sementara Camat Cimanggis, Eman Hidayat mengimbau masyarakatnya untuk melakukan penanaman pohon terutama tanaman obat keluarga (TOGA). Sebab, selain dapat dimanfaatkan kebutuhan sehari-hari, TOGA dapat bermanfaat untuk kesehatan.

"Melalui kelurahan sudah kami fokuskan agar pekarangan sekecil apapun harus dilakukan penanaan pohon. Karena itu, dengan adanya Proklim ini masyarakat kami dapat terus maksimal dalam menerapkan penghijauan di lingkungan tempat tinggal mereka," ujarnya.

Baca juga: Menteri LHK minta Program Kampung Iklim diperbanyak
Baca juga: Jakpus kembali galakkan Program Kampung Iklim

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018