Bantuan sumur wakaf itu akan menjadi solusi jangka panjang permasalahan kekeringan di dusun tersebut
Yogyakarta, (ANTARA News) - Global Wakaf-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyerahkan bantuan sumur bor kepada warga Dusun Rejosari, Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul.

"Bantuan sumur wakaf itu akan menjadi solusi jangka panjang permasalahan kekeringan di dusun tersebut," kata penanggung jawab pembangunan sumur wakaf di Dusun Rejosari, Kharis Pradana di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, saat ini sudah ada 15 sumur wakaf yang dibangun di Gunung Kidul, dan sumur bor di Dusun Rejosari merupakan sumur wakaf ke-13 yang dibangun di kabupaten tersebut. Pembangunan sumur wakaf itu pengeborannya dilakukan sejak awal November 2018 dengan kedalaman 65 meter.

"Meskipun di sebagian daerah sudah turun hujan, Global Wakaf-ACT DIY akan terus membangun sumur wakaf agar masyarakat tidak kekurangan air bersih ketika terjadi kemarau," kata Kharis.
 
Tokoh masyarakat di Dusun Rejosari Sigit Purnomo mengatakan warga kini merasa lega karena mendapat bantuan sumur bor yang dibangun Global Wakaf-ACT DIY sehingga saat kemarau tidak akan kesulitan mendapatkan air.

"Sejak bulan Mei 2018 warga Dusun Rejosari kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur di pekarangan rumah mereka telah mengering," katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, menurut dia, warga terpaksa mengambil dari dusun sebelah yang jaraknya sekitar satu hingga dua kilometer atau terpaksa membeli air bersih dari truk tangki swasta.

Ia mengemukakan, di Dusun Rejosari sebelumnya sudah ada dua sumur bor yang dicoba dibangun untuk mengatasi kekeringan dan memenuhi kebutuhan air bersih warga pada musim kemarau.

Namun, kedua sumur tersebut tidak memiliki sumber mata air yang bagus sehingga hanya cukup dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sekitar 4-5 kepala keluarga.

"Alhamdulillah, debit air dari sumur yang dibangun Global Wakaf-ACT DIY sangat melimpah, yang telah diujicobakan untuk masyarakat selama lebih dari enam jam masih bagus, padahal di dusun ini cukup susah sumber mata airnya," kata Sigit.

Baca juga: "Wakaf Sumur" kolaborasi ACT-Pemkab atasi kekeringan Gunung Kidul

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018