Perjuangan sesungguhnya bukan pada pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO), tapi setelah IPO dan resmi menyandang perusahaan publik, yang sebelumnya merupakan perusahaan privat. Kami akan terus mengontrol aksi korporasi dan realisasi penggunaan IPO
Jakarta  (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu meresmikan pencatatan saham perdana, yakni PT Sentral Mitra Informatika Tbk dengan kode perdagangan LUCK.

"Saham LUCK resmi tercatat sebagai perusahaan ke-53 yang melantai pada tahun 2018, dan menjadi emiten ke-615 di BEI," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan setelah resmi menyandang status perusahaan publik maka sejumlah pihak akan terus memantau perkembang kinerja sehingga, sehingga perusahaan diharapkan terus mengembangkan bisnisnya.

"Perjuangan sesungguhnya bukan pada pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO), tapi setelah IPO dan resmi menyandang perusahaan publik, yang sebelumnya merupakan perusahaan privat. Kami akan terus mengontrol aksi korporasi dan realisasi penggunaan IPO," katanya.

Ia mengharapkan perusahaan dapat tumbuh menjadi lebih besar sehingga turut berkontribusi bagi ekonomi Indonesia ke depannya.

PT Sentral Mitra Informatika Tbk merupakan perusahaan bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi. Jumlah saham yang dilepas dalam IPO mencapai 154 juta saham, atau 21,6 persen. Dana yang diperoleh dari IPO diantaranya untuk modal kerja.

Harga perdana saham LUCK sebesar Rp286 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO sekitar Rp44 miliar.

Komisaris Utama LUCK, Caroline Himawati Hidajat mengatakan dengan IPO, perseroan optimis dapat lebih mengenalkan dan mengembangkan bisnis secara luas.

"Rencana ekspansi cabang di 15 kota di Indonesia merupakan salah satu agenda pengembangan yang akan
dilakukan Perseroan pada tahun depan. Hal ini tentunya akan membawa Perseroan menjangkau pangsa
pasar yang lebih luas," katanya.

Sementara itu terpantau, perdagangan perdana saham LUCK di BEI naik 49,65 persen menjadi Rp428 per saham dibandingkan harga IPO. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018