Pada laga sebelumnya, Selasa (27/11), Tanago mengalahkan finalis musim 2017-2018 Merpati Bali dengan skor 61-56.
"Menghadapi Flying Wheel agak sulit karena mereka tampil dengan seluruh kemampuannya. Kuarter pertama dan kedua tidak berjalan baik bagi kami karena itu saya mengubah strategi di babak kedua," ujar pelatih Tanago Abrizalt Hasiholan, dikutip dari tim media Srikandi Cup di Jakarta, Rabu.
Melihat timnya kesulitan, Abrizalt meminta anak-anak asuhnya untuk menjalankan strategi pertahanan wilayah (zone defense).
Dengan demikian, pergerakan menusuk pemain Flying Wheel ke wilayah pertahanan Tanago mampu diminimalkan.
"Mereka tidak bisa membaca permainan kami. Pemain pun berlaga dengan baik," tutur Abrizalt.
Sementara pelatih Flying Wheel Eddy Winarso menganggap anak-anak asuhnya bermain terburu-buru di laga kontra Tanago.
Menurut Eddy, itu yang pada akhirnya membuat skuatnya menelan kekalahan kedua beruntun di seri pertama Srikandi setelah pada Senin (26/11), mereka dikandaskan Merpati Bali.
"Bermain cepat bukan berarti berlari, tetapi aliran bolanya yang semestinya lebih cepat. Para pemain pun mengikuti permainan lawan," tutur Eddy.
Kemenangan atas Flying Wheel membuat Tanago menduduki puncak klasemen sementara Srikandi Cup 2018-2019. Mereka akan bertanding kembali hari Jumat (30/11) melawan Tenaga Baru Pontianak. Sementara Flying Wheel menghadapi Scorpio Jakarta pada Kamis (29/11).
Baca juga: Tanago taklukkan Merpati Bali karena Jalankan strategi yang tepat
Baca juga: Kembalinya Yuni Anggraeni Inspirasi Sahabat Taklukkan Tenaga
Baca juga: Flying Wheel targetkan empat besar Piala Srikandi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018
