Jakarta  (ANTARA News) - Ekspedisi Bakti Nusa yang dilakukan oleh Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) berupaya membantu memulihkan serta merekonstruksi kehidupan masyarakat pesisir Sulawesi Tengah yang terkena dampak bencana tsunami.

"Kami hadir untuk membantu merehabilitasi dan merekonstruksi desa-desa pesisir yang terkena dampak melalui pemberian bantuan sarana kenelayanan dan prasarana  pendidikan di Desa Tompe dan Desa Tanjung Pandang, Kecamatan Sirendja, Kabupaten Palu," kata Ketua Iskindo Zulficar Mochtar, di Jakarta, Rabu.

 Berdasarkan data yang dikumpulkan Iskindo bersama  Yayasan Makassar Skalia  di desa tersebut, dari 368 rumah yang ada, terdapat 136 rumah terdampak, di mana 37 rumah di antaranya berada dalam kondisi rusak berat.

"Ada 503 KK (kepala keluarga) yang ada di Desa Tompe, di mana 100 KK merupakan nelayan yang kehidupannya sangat bergantung kepada usaha penangkapan ikan," kata Zulficar.

Sementara itu, Koordinator Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa, Moh Abdi Suhufan, mengatakan bahwa ada empat jenis bantuan yang diberikan, yaitu logistik dan peralatan ibadah, peralatan sekolah, bantuan alat tangkap, dan bantuan alat bengkel nelayan.

Menurut Abdi, bantuan alat tangkap dan alat bengkel nelayan untuk Desa Tompe telah disalurkan kepada kelompok Berkah Nelayan.

"Kelompok Nelayan Berkah Desa Tompe memiliki anggota 15 orang. Dengan bantuan alat perbengkelan ini, mereka bisa memperbaiki perahu dan alat tangkap yang rusak akibat bencana lalu," paparnya.

Selain itu, ujar dia, nelayan Tompe juga masih membutuhkan bantuan perahu untuk melaut sebab pada saat ini hanya tersisa semblan perahu yang masih dalam kondisi baik.

"Ada kebutuhan 30 perahu untuk 10 kelompok nelayan yang akan kami bantu koordinasikan dengan pihak terkait dan donatur agar bantuan perahu dapat tersedia kepada nelayan di Desa Tompe," ucapnya.


Baca juga: Ikatan Sarjana Kelautan gelar ekspedisi pinisi peduli Palu-Donggala
Baca juga: Iskindo: Tol laut strategis untuk Indonesia
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018