Jakarta, (ANTARA News) - Panitia Shenzhen Half-Marathon menjanjikan sebanyak 258 peserta yang terbukti berbuat curang pada lomba yang digelar minggu lalu tidak akan bisa lagi mengikuti event berikutnya.

Sebanyak 18 pelari ditemukan menggunakan nomor palsu, termasuk tiga diantaranya yang menyamar sebagai orang lain, menghadapi ancaman tidak bisa mengikuti event mendatang seumur hidup, demikian menurut kantor berita Xinhua, Kamis.

Sementara 237 lainnya, sebagian besar diantaranya mengambil jalan pintas selama lomba yang tertangkap kamera pengintai dan fotografer lokal, akan dikenai hukuman tidak bisa mengikuti event serupa selama dua tahun.

"Kami sangat menyesali pelanggaran yang terjadi selama event. Lari marathon tidak hanya sekedar olahraga, tapi juga sikap hidup, dan setiap pelari harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri," demikian menurut keterangan panitia.

Berita atas kecurangan tersebut menimbulkan kemarahan di China, membuat surat kabar milik pemerintah People's Daily mendesak agar pelari menghormati event marathon tersebut dan menghormati semangat olahraga itu sendiri.

Naik tajamnya juga peserta dalam beberapa tahun terakhir dan partisipasi massal juga dipersalahkan atas terjadinya kecurangan.

China telah menyelenggarakan sebanyak 1.072 event maraton dan lari jalan raya sepanjang tahun ini, naik tajam dari hanya 22 event pada 2011, demikian menurut Xinhua yang mengutip sumber dari Asosiasi Atletik China.

Seorang pengguna akun Weibo, akun Twitter versi China menulis: "Terlalu banyak event maraton di China sekarang dan berlalu banyak orang yang mengaku dirinya atlet, tapi peserta yang benar-benar menyukai lari masih sangat sedikit."

Baca juga: Mo Farah siap tampil di London Marathon 2019

Baca juga: Pelari Kenya dominasi Borobudur marathon 2018


 

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018