Apabila semua sudah kami berikan, insya Allah sedikit banyak akan mengurangi jumlah penderita malnutrisi pada anak.
Jakarta (ANTARA News) - Memasuki bulan kelima pascabencana di Lombok, program Bengkel Gizi Terpadu (BeGiTu) yang merupakan dana zakat masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus digencarkan.

Program Bengkel Gizi Terpadu (BeGiTu) merupakan pusat pemulihan gizi dengan tujuan membangun derajat kesehatan melalui proses rehabilitasi terpadu, sekaligus partisipatif.

Program yang telah hadir sejak 2010 itu kini digulirkan di Lombok dalam rangka memulihkan kondisi kesehatan anak-anak yang terjangkit malnutrisi di Lombok.

"Program ini nantinya akan berlangsung secara berkala. Anak-anak yang telah melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif menderita malnutrisi akan mendapatkan pelayanan kesehatan gizi," kata Koordinator Program BeGiTu, Nurjannatunaim, dikutip dari situs resmi ACT, Kamis.

"Tim kami akan datang secara rutin ke daerah mereka untuk melakukan pendampingan, meliputi penimbangan dan konsultasi gizi. Anak-anak juga akan mendapat paket pangan bergizi secara gratis untuk menopang proses rehabilitasi gizi mereka," sambung dia.

Di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, ACT menggelar program BeGiTu pertama kali pada pertengahan November lalu.

Ratusan anak yang terindikasi gizi buruk maupun gizi kurang pun mendapat pelayanan gizi terpadu. Bersama para orang tua, anak-anak itu melakukan penimbangan bobot tubuh sekaligus pemeriksaan kesehatan.

Dari 129 anak yang diperiksa, ACT mencatat, 36 anak terindikasi gizi buruk, sementara 56 sisanya terindikasi gizi kurang.

Tidak hanya itu, para orang tua juga nantinya akan turut serta dalam fase pemulihan gizi sang anak. Tim BeGiTu - ACT akan memberikan edukasi kepada para orang tua tentang pola hidup sehat pola asuh anak.

"Tentu kami juga akan memberikan wawasan tentang kecukupan gizi untuk keluarga, sekaligus tentang air dan sanitasi (watsan)," kata Nur.

Selain memberikan wawasan dan penyuluhan, ACT juga akan melakukan pemberdayaan keluarga berupa modal dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

"Apabila semua sudah kami berikan, insya Allah sedikit banyak akan mengurangi jumlah penderita malnutrisi pada anak," ujar Nur.

"Semoga program BeGiTu bisa terus berjalan bersama lebih banyak masyarakat agar sadar akan pentingnya kemampuan dalam memenuhi makanan yang bergizi," katanya.


Baca juga: ACT-MRI Yogyakarta ajak Sleman bersinergi antisipasi Gunung Merapi

Baca juga: Menikmati hunian sementara, melawan trauma

Baca juga: Kisah Utsman bin Affan menginspirasi Global Wakaf bangun sumur wakaf


 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018