Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi sentra industri sepatu di Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor, Kamis.

Ini merupakan salah satu sentra pengrajin sandal, sepatu dan tas yang ada di Kabupaten Bogor, kurang lebih ada 2.000 orang pelaku usaha UKM, dan lebih dari 10.000 pekerja yang diberdayakan dalam usaha ini. 

Dalam keterangan tertulisnya bahwa kunjungan ini memang tidak direncanakan dan baru satu hari disetujui. Sandiaga berbicara di dalam tenda, duduk di tengah - tengah dan dikelilingi para pelaku dan pengepul sepatu yang ingin mencurahkan isi hatinya pada mantan wakil gubernur DKI tersebut.  

"Saya memang lebih suka begini. Tapi tendanya masih termasuk mewah. Saya tidak mau berjarak dengan masyarakat. Kalau nggak direncanakan jadi terasa lebih wajar tanpa pencitraan. Pemimpin itu harus apa adanya, bukan ada apanya,” kata Sandiaga.

Dia berjanji bakal menyerap aspirasi ini dan akan memperbaiki kondisi yang disampaikan para perajin.

"Gerak OK OCE sudah kita perkenalkan di setiap daerah yang kita kunjungi. Tiap daerah akan punya nama sendiri, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Karena setiap kota atau kabupaten punya karakteristik tersendiri, seperti industri sepatu Sukaresmi di Taman Sari ini,” jelas Sandiaga.

Selanjutnya akan tercipta gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat. Gerakan ekonomi yang datang dari, oleh dan untuk masyarakat, katanya.

"Dari sekarang juga, kita bersama-sama menjemput perubahan ekonomi di negeri ini. 2019 harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi," kata Sandiaga.

Khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja serta harga - harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau. Termasuk di Industri sepatu di kabupaten Bogor, katanya.

Sementara itu, salah satu pemilik pusat perajin, Lutfi mengeluhkan persaingan yang mulai tidak sehat. Padahal di Taman Sari memproduksi 1000 kodi 20 ribu pasang. 

“Pasar sekarang pembayaran banyak tersendat. Impor membanjir dari China. Mereka jual murah dan kuat, ini membuat persaingan tidak sehat. Belum lagi persaingan dengan pengrajin lain,” kata Lutfi. 

Hal senada diungkapkan Ketua UKM dan Pengrajin Taman Sari, Acu Juanda mengaku belum punya brand atau merek, sehingga tidak setenar Cibadayut. 

"Kami nggak punya brand Pak. Jadi hanya sebatas pengrajin dan pengepul. Padahal merek-merek terkenal memesan sepatu di tempat kami. Serbuan importir dari China makin memperparah kondisi ini,” jelas Acu. 

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018