Denpasar (ANTARA News) - Jaksa Agung, Muhammad Prasetyo, mengapresiasi tim Kejari Kendari terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Sekretaris dinas Pendidikan Sulawesi Tenggara, Lasidale.

"Hasil OTT yang dilakukan Kejari Kendari itu merupakan wujud bahwa jajaran Kejaksaan tetap bekerja secara profesional," katanya di sela-sela Rakernas Kejaksaan RI pada 28-29 November di Denpasar, Bali, Kamis.

Menurut Prasetyo, rangkaian penangkapan OTT tersebut adalah bagian dari pengumpulan data dan penyelidikan, lalu setelah bukti cukup maka tidak perlu memakan waktu lama untuk didiamkan dan dilakukan tindakan OTT.

"Tindak pidana korupsi di Indonesia tidak bisa dipungkiri dan jumlah kasus ini begitu masif maka kejaksaan akan berupaya untuk terus memberantas korupsi sebagai komitmen kejaksaan kepada bangsa dan negara," katanya.

Pada Rabu (28/11) sekitar jam 17.00 Wita, tim Kejari Kendari telah melakukan OTT terhadap Sekretaris Dinas Pendidikan setempat, Lasidale.

Operasi senyap dari kejaksan terhadap Lasidale dilakukan di sebuah hotel di Kendari terkait dugaan penerimaan "fee" 10 persen dari nilai anggaran dana alokasi khusus (DAK) yang diberikan kepada SMK/SMA se-Sulawesi Tenggara.

Bantuan DAK sebesar Rp102 miliar untuk SMK dan Rp80 miliar untuk SMA itu diperuntukkan praktik siswa, laboratorium dan rumah dinas.

Dalam operasi tersebut, tim kejaksaan menyita barang bukti uang sebesar Rp425 juta.


Baca juga: MA tegaskan sudah melakukan pengawasan dan pembinaan aparat pengadilan

Baca juga: KPK tahan 4 tersangka suap hakim

Pewarta: Pande Yudha, Made Surya, dan Naufal Fikri Yusuf
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018