Jakarta  (ANTARA News) - Duta Besar Rusia untuk Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Alexander Ivanov mengapresiasi konsep Indo-Pasifik yang disampaikan Indonesia karena di gagasan tersebut menyinggung sentralitas ASEAN serta sikap inklusif.

"Kami mengamati dan memperhatikan konsep Indo-Pasifik yang disampaikan Indonesia. Konsep Indo-Pasifik versi Indonesia memiliki banyak sisi positif antara lain inklusivitas dan sentralitas ASEAN," ujar Duta Besar Rusia untuk Asean, Alexander Ivanov, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat. 

Meskipun demikian, lanjut dia, gagasan alternatif yang ditawarkan Indonesia bersama ASEAN dalam konsep Indo-Pasifik itu masih ditelaah oleh Rusia.

 "Konsep ini masih terus dikembangkan dan masih belum sempurna. Kami akan melihat terlebih dahulu ke mana arah gagasan itu," ujar Dubes Ivanov.

 Apabila konsep tersebut menghilangkan eksistensi suatu negara kawasan, lanjut dia, tanggapan Rusia terhadap Indo-Pasifik akan negatif.

Rusia, lanjut Dubes Ivanov, mempercayai bahwa kerja sama regional harus dilandasi prinsip kolektif.

"Meniadakan suatu pihak dalam konsep ini adalah cara yang buruk. Kerja sama regional yang tidak didasari prinsip kolektif memiliki konsekuensi negatif," ungkap Dubes Ivanov.?

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan konsep Indo-Pasifik secara komprehensif dan lengkap dalam KTT ke-13 Asia Timur yang di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis (15/11).

"Pada pertemuan EAS tahun 2014, Indonesia menyampaikan visi Poros Maritim Dunia yang menekankan arti penting peningkatan kerja sama maritim, baik di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam konferensi pers di Hotel Conrad, Singapura, Kamis.

Dalam pandangan Presiden Jokowi, pengembangan kerja sama Indo-Pasifik penting menekankan pada beberapa prinsip, antara lain kerja sama.?

"Saya ulangi kerja sama, bukan rivalitas, inklusivitas, tranparansi dan keterbukaan," ucap Presiden Jokowi.

Prinsip lainnya adalah penghormatan terhadap hukum internasional.

"Pengembangan kerja sama Indo-Pasifik ini tidak memerlukan pembentukan sebuah institusi baru," kata Presiden Jokowi.

Pengembangan kerja sama Indo-Pasifik dilakukan melalui penebalan kerja sama antara negara peserta EAS dan ke depan, penting untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra lain di Samudera Hindia.

Sementara itu, kerja sama Indo-Pasifik dapat difokuskan pada tiga bidang, yaitu kerja sama maritim -termasuk dalam menanggulangi kejahatan di laut, kerja sama konektivitas untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan kerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk pencapaian target SDGs secara inklusif.

Baca juga: Indonesia fokus Indo-Pacifik dalam KTT ASEAN

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018