Jakarta (ANTARA News) - Kovee Jaya Indonesia, pendiri Kovee VR Theme Park, menginginkan 30 persen konten yang ada di arena bermain gim realitas maya tersebut berasal dari Indonesia.

"Saat ini konten dari Korea (Selatan). Saya ingin 30 persen konten nanti dari Indonesia," kata kata Direktur Kepala Kovee Jaya Indonesia, Park Joung Hoon, saat peresmian di Jakarta, Jumat.

Semua teknologi yang dipakai di Kovee VR Theme Park didatangkan langsung dari Korea Selatan, begitu juga dengan konten. Hanya satu konten gim yang berasal Czech yaitu Beat Saber.

Kovee mengaku sudah bertemu dengan sejumlah perusahaan rintisan di Jakarta dan sekitarnya yang dapat membuat konten yang sesuai dengan arena bermain VR ini. Beberapa perusahaan yang mereka temui sudah bisa membuat konten yang cocok dimainkan dengan simulator maupun perangkat VR lainnya.

Menurut Kovee pembuat konten di Indonesia juga tertarik untuk mengembangkan bisnis mereka secara global.

Mulai tahun depan Kovee Jaya akan memasukkan kontan-konten VR dari Indonesia di Theme Park dengan target dapat menampung 10 persen konten Indonesia selama 2019.

Kovee VR Theme Park berupa arena bermain gim VR yang diisi beragam konten hiburan, edukasi dan teknologi dari Korea Selatan. Kovee menyediakan sejumlah gim yang terkenal di negara tersebut, dilengkapi dengan perangkat VR dan simulator.

Salah satu gim terkenal Korea yang mereka bawa adalah Mortal Blitz, pemain akan menggunakan VR lengkap dengan peralatan sarung tangan sensor, tas ransel dan senjata untuk bermain gim tersebut selama sekitar 15 menit.

Perangkat VR di Kovee Theme Park tidak hanya untuk bermain gim, mereka juga menyediakan VR Karaoke Duets agar penggemar bisa berduet dengan penyanyi idola mereka, seolah-olah sedang bernyanyi bersama. 

Kovee juga menyediakan konten edukatif untuk anak-anak, antara lain permaian Miniforce yang mengajarkan anak-anak bagaimana menyikapi situasi darurat atau bencana alam, misalnya saat kebakaran atau banjir.

Baca juga: Arena bermain VR pertama di Jakarta resmi dibuka
 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018