...ketika memang diinstruksikan untuk evakuasi warga, kami sudah siap...
Sleman (ANTARA News) - Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong masyarakat desa yang tinggal di lereng gunung api tersebut menyiapkan mitigasi bencana, upaya-upaya untuk mengurangi dampak bencana saat terjadi letusan.

"Kami telah mempersiapkan berbagai skenario untuk mitigasi bencana," kata Heri Suprapto, Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sabtu.

Selain memperbaiki jalur evakuasi bencana secara mandiri, ia menjelaskan, warga juga memperbaiki barak pengungsian dan menambah jumlah tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) di fasilitas pengungsian.

"Barak pertama ada di Desa Kepuharjo yang berjarak 10 kilometer dari puncak. Kemudian ada barak di Desa Wukirsari, Kiyaran, Bimomartani dan Umbulmartani yang ada di Kecamatan Ngemplak jika memang radius bahaya lebih dari 10 kilometer," kata Heri.

"Semua sudah kami persiapkan seoptimal mungkin, dan untuk selanjutnya kami menunggu instruksi dari pihak berwenang, baik itu dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) maupun Pemkab Sleman (BPBD)," ia menambahkan.

Kepala Desa Glagaharjo di Cangkringan Suroto, yang wilayahnya juga punya berpotensi besar kena dampak erupsi Merapi, mengatakan desanya juga telah mempersiapkan beberapa barak pengungsian guna mengantisipasi erupsi Merapi.

"Barak pertama di Balai Desa Glagaharjo. Jika jarak radius aman diperluas maka pihak desa telah mempersiapkan barak di Argomulyo dan di Sindumartani Kecamatan Ngemplak," katanya.

Selain itu, menurut dia, desa juga mempersiapkan perlengkapan untuk dapur umum, armada evakuasi warga, serta perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk pengungsian warga.

"Kami sudah mulai siapkan kebutuhan mitigasi sejak saat ini, dan ketika memang diinstruksikan untuk evakuasi warga, kami sudah siap" katanya.

Baca juga:
Guguran lava Merapi berpotensi terus meningkat
Latihan gabungan digelar untuk penanggulangan bencana Gunung Merapi

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018